REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Asro Kamal Rokan *)
Astana, merupakan kota yang direncanakan. Ibu kota negara Kazakhstan ini dirancang khusus oleh arsitek terkemuka dunia, sebelum wilayah ini dihuni ratusan ribu jiwa.
Dalam masa sepuluh tahun, padang stepa yang luas berubah menjadi kota berdesain futuristik. Gedung-gedung pencakar langit didirikan seperti bangunan dalam film fiksi ilmiah.
Penulis sempat berdiri di tangga Istana Presiden Kazahstan, pada 2012. Dari sini, kota terbentang menuju Menara Bayterek, yang diapit gedung-gedung kembar, seakan sebagai pintu gerbang raksasa.
Menara Bayterek dirancang oleh arsitek terkemuka Inggris, Sir Norman Foster. Manara ini bentuknya seperti pohon. Konon, diambil dari legenda rakyat Kazahstans tentang pohon kehidupan dan burung sihir kebahagiaan.
Di bagian atas menara, ada semacam sarang burung sihir, yang bernama Samruk. Burung Samruk tersebut dibangun seperti sedang mengerami telur emas.
Selain Menara Bayterek dan mitos burung bertelur emas, ada juga "The Palace of Peace and Reconciliation".
Gedung berbentuk piramida atau limas setinggi 62 meter ini, simbol dari rekonsiliasi dari keragaman agama dan kultur yang ada di Kazakhstan. Gedung ini didirikan pada 2006 untuk pertemuan "Congress of Leaders of World and Traditional Religions".
Ada banyak sekali bangunan dengan arsitektur paduan modern-klasik di Astana, termasuk Khan Shatyr, mal yang berbentuk kemah. Ini mengingatkan kebiasaan masyarakat Khazahstan kuno, yang nomaden.
Astana mulai ditempati sebagai ibu kota negara sejak 1998, sebelumnya ibu kota Kazahstan adalah Almaty. Jumlah penduduk kota Astana (dalam bahasa Kazakh berarti Ibu Kota) sekitar 700 ribu jiwa. Kazakhstan, menjadi salah satu negara yang berhasil memindahkan ibu kota negara.
Jalan-jalan yang lebar, disiplin pengemudi mobil, jumlah kendaraan yang tidak terlalu banyak, membuat kota ini sangat teratur. Bagi warga Jakarta yang terbiasa berjam-jam terjebak kemacetan, situasi kota ini terasa "tidak normal dan membosankan."
Kazakhstan merupakan salah satu negara antarbenua. Sebagian wilayahnya berada di Asia Tengah, sebagian lainnya masuk kawasan Eropa. Negara ini pecahan dari Uni Soviet, merupakan yang terbesar kedua setelah Rusia, terbesar kesembilan di dunia.
Sebelah utara dan barat Kazakstan berbatasan dengan Rusia. Di sebelah timur, berbatasan dengan RRT, sedangkan di selatan berbatasan dengan Usbekistan, Turkmenistan, Kirgistan, dan Laut Kaspia.
Islam masuk ke negara ini melalui para sufi Arab pada abad ke-8. Kazakh merupakan etnis terbesar negara ini, keturunan Turki dan Mongol.
Negara ini medeka, 1991, setelah Uni Soviet bubar. Mayoritas penduduknya Muslim (70,2 persen). Kristen sebanyak 26,6 persen, selebihnya Buddhis, Yahudi, dan atheis.
Kebebasan beragama dimulai sejak negara ini lepas dari negara komunis Uni Soviet. Sebelumnya masjid-masjid ditutup. Kini pembangunan masjid semakin berkembang. Atas bantuan keuangan dari Arab Saudi, Turki, dan Mesir, ratusan masjid baru dan madrasah dibangun. Sekitar 230 organisasi Islam berdiri.
Jauh sebelum dikuasai komunis Soviet, di sini Islam berkembang pesat. Di sinilah, Al Farabi (Abu Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Farabi) --ahli filsafat Islam terkemuka yang dihormati hingga kini-- dilahirkan pada tahun 870.
Farabi, disebut sebagai "orang kedua" filsuf Yunani, Aristoteles. Ini karena, Farabi dinilai sangat memahami pemikiran Aristoteles. Alpharabius --demikian dunia Barat menyebut namanya-- merupakan filsuf Islam pertama yang menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam.
Dia menulis berbagai buku yang menjadi rujukan hingga kini, antara lain, tentang logika, Ilmu-ilmu matematika, Ilmu alam, filosofi, pengobatan, ilmu politik dan kenegaraan, serta musik.
Farabi menyebutkan, warga negara unsur paling pokok dalam suatu negara, yang diikuti dengan segala prinsip-prinsipnya, dasar, titik awal, ideologi, dan konsep dasar negara.
Warga negara pula yang menentukan corak, sifat, dan jenis negara. Soal musik, karya Farabi yang terkenal, "Kitab al-Musiqa".
Farabi wafat di Damaskus, Suriah, dalam usia 80 tahun. Kazakhstan menghormati Farabi dengan mencantumkan fotonya dalam uang kertas.
Negara berpenduduk 17,9 juta jiwa ini dipimpin oleh Presiden Nursultan Nazarbayev, yang berkuasa sejak kemerdekaan Kazakhstan, 1991, hingga kini.
Menurut catatan wikipedia, negara ini memiliki cadangan minyak terbesar di luar Timur Tengah, yang mencapai 29 miliar barrel. Cadangan minyak tersebut diperkirakan berlipat ganda pada dasawarsa berikutnya.
Kazakhstan bagian dari kenangan perjalanan: negara dengan perencanaan dan terus menata masa depannya.
*) Penulis adalah wartawan senior, Pemimpin Umum LKBN Antara periode 2005-2007