Oleh: Damanhuri Zuhri
Redaktur Republika Online
Sebanyak 3.703 calon jamaah haji Indonesia pagi ini, dijadualkan akan meninggalkan Tanah Air menuju Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Sejak Kamis (13/8), para calon jamaah haji memasuki asrama haji di embarkasi masing-masing.
Para petugas haji di tiap-tiap embarkasi, siap melayani para dhuyufurrahman (tamu Allah). Tak hanya di Indonesia, para petugas haji Indonesia di Tanah Suci, juga siap menyambut dan melayani para calon jamaah haji, baik di bandara haji di Jeddah, di Kota Suci Makkah dan Kota Suci Madinah.
Kementrian Agama Republik Indonesia, melalui Direktorat Haji dan Umrah, telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk memberangkatkan para petugas haji ke Tanah Suci agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini, dapat berjalan dengan baik.
Berbagai persiapan di bidang pemondokan dan transportasi haji di Tanah Suci, juga sudah dipersiapkan dengan baik. Berdasarkan informasi dari Arab News, Senin (17/8), sekitar 18 perusahaan transportasi Arab Saudi menyiapkan 17.700 bus untuk mengangkut 1,3 juta peziarah yang datang dari luar negeri. Sebanyak 1.698 bus merupakan armada baru.
Seorang pejabat Transportasi Arab Saudi mengungkapkan Pemerintah Arab Saudi menawarkan layanan terbaik kepada jamaah dan membantu mereka menunaikan haji dengan selamat, mudah dan nyaman.
Sebagai bagian dari persiapan, Menteri Haji Saudi telah meresmikan tiga perusahaan baru yang menyediakan 150 bus. Pejabat transportasi lainnya menambahkan, setiap tahun bus yang kondisinya buruk diganti dengan yang baru untuk menjamin keamanan para peziarah.
Meski Kementrian Agama telah berusaha mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk keberangkatan calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) pertama, sangat disayangkan, ternyata masalah visa haji masih menjadi kendala.
Setidaknya, ada 58 calon jamaah haji kloter pertama yang dijadualkan berangkat hari ini, masih belum memiliki visa haji. ''Saya khawatir, kalau tidak dapat visa haji sampai malam nanti (Kamis 13/8), saya batal berangkat,'' ungkap Maemunah, calon jamaah haji dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Komisi VIII DPR RI berkali-kali mengingatkan Kementrian Agama masalah visa haji. Berdasarkan informasi dari berbagai daerah, Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, sejumlah calon jamaah haji yang masuk kloter awal, ternyata belum memiliki visa haji.
Kita berharap, apa yang dikhawatirkan Maemunah dan 57 calon jamaah haji yang hingga kini belum memiliki visa haji, bisa segera teratasi. Sehingga dengan tenang, mereka meninggalkan Tanah Air, menuju Tanah Suci.
Selamat jalan dhuyufurrahman, selamat jalan para tamu Allah, selamat melaksanakan ibadah haji dan kembali ke Tanah Air dengan membawa predikat haji mabruru. Amin.