REPUBLIKA.CO.ID, -- Ajang Temu Komunitas Film Indonesia (TKFI) 2016 siap digelar pada 25 hingga 27 Maret 2016 di Villa Layu Palem, Baturraden, Jawa Tengah.
Temu Komunitas Film Indonesia 2016 bertujuan untuk mendedah perkembangan terbaru di lingkup komunitas film, memperbaharui data jaringan, berbagi pengetahuan, serta membangun jaringan antarkomunitas.
Selama tiga hari, pegiat komunitas film di Indonesia akan berbagi, berdiskusi, dan bersenang-senang melalui serangkaian kegiatan. Mulai dari kelas, forum diskusi, forum pendanaan, layar tancap, lomba karaoke hingga presentasi tentang perfilman Indonesia hari ini.
“Akan hadir 350 orang peserta yang mewakili 95 komunitas film dari 33 kota, 14 Provinsi di Indonesia. Ditambah teman-teman komunitas film yang hadir meramaikan acara, kami akan mengelola 400 orang lebih selama tiga hari penyelenggaraan acara," ujar Nanki Nirmanto selalu Direktur operasional TKFI 2016 dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/3).
Pertemuan akbar ini diselenggarakan oleh sebuah jaringan kerja bersama, yang terdiri dari CLC Purbalingga, Jaringan Kerja Film Banyumas, Cinema Poetica, Serunya, boemboe, dan Viddsee.
Pada penyelenggaraan kali ini, CLC Purbalingga bertanggungjawab sebagai pengelola pertemuan, sebagai bentuk apresiasi atas capaian komunitas film Purbalingga dan Banyumas Raya di tingkat nasional.
TKFI 2016 turut bermitra dengan Pusat Pengembangan Film Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai upaya mengkoordinasikan kerja-kerja komunitas film dengan rencana pengembangan perfilman Indonesia ke depannya.
“Kemitraan yang dibangun bersama Pusbang Film Kemendikbud adalah usaha untuk mensinergikan kerja-kerja yang selama ini terfragmentasi antara sektor komunitas dan pemerintah. Tidak hanya itu, segera setelah TKFI 2016 terselenggara, kami bersama Pusbang Film akan mengadakan presentasi publik, melibatkan pelaku dari sektor industri film untuk membedah kemitraan-kemitraan strategis yang bisa dibangun," ungkap Adrian Jonathan, salah satu penyelenggara.