REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Dikenal sebagai hewan yang mematikan, membuat banyak orang merasa takut ketika bertemu dengan ular. Tak ayal banyak orang yang mencoba untuk membunuh ular ketika hewan ini berkeliaran di dekat manusia.
Atas fenomena tersebut, berdirilah sebuah organisasi yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ular.
Yayasan Sioux (Studi Ular) Indonesia adalah sebuah organisasi non profit dan non pemerintahan yang peduli pada Konservasi Ular di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 2008 silam atas prakarsa empat aktivis pramuka.
"Visi misi kita sebenarnya ingin merubah paradigma masyarakat tentang ular. Karena ular selau dikaitkan dengan hal-hal mistis dan negatif. Kalau di film juga ular selalu menjadi yang sosok penanda dunia hitam atau jahat," ujar Acho, anggota Sioux Indonesia kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Telah berdiri kurang lebih selama delapan tahun, Sioux banyak melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengedukasi masyarakat tentang ular.
Diantaranya adalah sosialisasi dan edukasi di beberapa sekolah hingga perusahaan, menyisir ular di perumahan warga, serta pelatihan penanganan ular.
Selain memberikan edukasi dan pelatihan, organisasi ini juga memberikan bantuan kepada warga yang mengalami fenomena ular masuk rumah.
"Kita ada divisi SSR (Sioux Snake Rescue) yang menangani kasus ular masuk rumah. Kita datang dan kita ambil ularnya. Lalu kita karantina dulu satu minggu. Baru kemudian kita rilis di tempat yang jauh dari pemukiman," tambahnya.
Kedepannya organisasi ini akan terus melakukan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat. Agar tidak ada lagi manusia yang membunuh ular dan bisa tahu bagaimana cara menghadapi ular dengan benar.
Anda bisa menghubungi Sioux Snake Rescue (SSR) di 087776234960 atau 08561335844. Atau anda bisa menghubungi via Facebook di akun Sioux Snake Rescue.