REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dukungan masyarakat untuk kegiatan kampanye "Surat Untuk Presiden" terus mengalir. Gerakan yang dimotori Pembaharu Muda (PM) di 17 kota di Indonesia ini melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya aksesi FCTC.
Para pembaharu muda (PM) mengumpulkan surat-surat melalui beragam cara unik. Azizannury Mahfud misalnya, PM dari Samarinda, dengan penuh semangat menyambangi sejumlah komunitas dan organisasi di wilayah Kalimantan Timur untuk melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya aksesi FCTC. Diantaranya edukasi kepada anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) Samarinda.
Dalam edukasi tersebut Aziza, panggilan akrabnya, didukung penuh Youth Center Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Kalimantan Timur (YC PKBI Kaltim) dan Barisan Anti Narkoba Kota Samarinda.
Semangat Aziza yang luar biasa bahkan menginspirasi Gading Fajar Ramadhan, seorang pelajar di kabupaten Paser, Kaltim, yang mendapat edukasi FCTC dari Aziza. Gading termotivasi untuk membentuk Forum Relawan FCTC di wilayahnya, dan anggota Forum secara berkala melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya FCTC ke sekolah-sekolah di kabupaten Paser.
Tak hanya melakukan edukasi, Gading dan teman-temannya dari Forum Relawan FCTC juga mengajak para pelajar menulis surat kepada Presiden Jokowi sebagai dukungan Kampanye “Surat Untuk Presiden”.
Terbukti, aksi kreatif yang dilakukan Aziza dan Gading di Kalimantan Timur tidak sia-sia. Hingga hari ini sudah terkumpul 1.200 surat dalam rangkaian kampanye “Surat Untuk Presiden”.
“Saya sendiri menargetkan bisa terkumpul 3000 sampai 5000 surat dari wilayah Kalimantan Timur,” kata Gading, dikutip dari keterangan tertulis dari Lentera Anak, Kamis (26/5).
Cara unik lainnya juga dilakukan Ruri Putri Kiswanto, PM dari kota Klaten, Jawa Tengah. Ruri aktif menggerakkan komunitas Penulis Anak Klaten untuk melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya FCTC. Uniknya, edukasi oleh komunitas penulis ini tidak hanya di dalam ruangan, tapi juga di alam terbuka.