Kamis 28 Sep 2017 18:02 WIB

Wayang FCTC Tiba di Bandung, Wujudkan Kota Layak Anak

Warrior FCTC Bandung pementaskan Wayang FCTC bersama Komunitas Rumah Bintang
Foto: FCTC Warrior
Warrior FCTC Bandung pementaskan Wayang FCTC bersama Komunitas Rumah Bintang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandung menjadi kota ketiga yang didatangi Wayang FCTC dalam rangkaian “Petualangan 365 Hari FCTC Warrior di 25 kota”.

Wayang FCTC, yang menjadi simbol FCTC Warrior, diserahkan FCTC Warrior Bogor, Bagja Nugraha dan Mufid Alfayid, kepada warrior asal Bandung, Wiwin Fitriani dan Jajang Jamaludin. Bagja dan Mufid juga menyerahkan naskah deklarasi 10 Mei yang berisi komitmen para warrior untuk mengakhiri hegemoni industri rokok.

Karena itu, menyambut kedatangan Wayang FCTC, Wiwin dan Jajang berkolaborasi dengan Komunitas Rumah Bintang, Unisba dan Smoke Free Bandung mementaskan pergelaran wayang yang berisi penolakan anak muda menjadi target pemasaran industri rokok.

Wayang FCTC menjadi simbol dari 6 karakter FCTC Warrior yang mewakili 6 poin dalam FCTC, yakni cukai rokok, pelarangan iklan promosi dan sponsor rokok, anak sebagai target, penjualan rokok, peringatan kesehatan bergambar (PHW) dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Selain mementaskan wayang, Wiwin dan Jajang juga membacakan naskah deklarasi di Taman Badak, depan Gedung Balaikota Bandung, sebagai bentuk dukungan kepada Walikota Bandung untuk melarang segala bentuk iklan promosi dan sponsor rokok di wilayah Bandung.

“Dukungan ini adalah bentuk cinta kami, anak-anak muda Bandung, supaya Bandung bisa menjadi Kota Layak Anak. Sekarang ini Bandung baru meraih predikat Madya, dan perlu dua langkah lagi utk menjadi Kota Layak Anak," kata Wiwin dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9).

Jajang sendiri mengapresiasi Walikota Bandung yang sudah mengesahkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 315/2017 tentang KTR.

“Perwakot ini sebuah langkah besar bagi Bandung, karena bertujuan melindungi kesehatan masyarakat dari dampak rokok dan menekan pertumbuhan perokok pemula,” ujar Jajang yang juga bergiat di Smoke Free Bandung.

Namun Jajang mengkhawatirkan tentang masih banyaknya iklan dan promosi rokok di wilayah Bandung. Menurut Jajang, Smoke Free Bandung bersama Tim Peneliti Fikom Unisba Bandung dan YPMA Bandung pernah melakukan riset terkait iklan rokok di sekitar sekolah di  Bandung pada 2015.

“Riset ini dilakukan di 64 sekolah di Bandung. Dan hasilnya, ditemukan banyak sekolah yang terpapar iklan rokok,” kata Jajang.

Hal senada diungkap Rita Gani, staf pengajar Fikom Unisba Bandung, yang juga bergiat di Smoke Free Bandung.

“Hasil riset kami pada 2015 terhadap paparan iklan dan promosi rokok di Bandung sangat memprihatinkan. Sekolah-sekolah dikepung iklan rokok. Kami menemukan sebanyak 94 persen dari 64 sekolah di Kota Bandung terpapar iklan dan promosi rokok. Satu sekolah di kota Bandung bisa dikepung hingga delapan kios (penjual rokok dengan iklan rokok) dalam radius 100 meter,” ujarnya.

Rita mencontohkan beberapa sekolah yang ada di wilayah Jalan Pahlawan. “Begitu murid-murid keluar dari lingkungan sekolah, iklan rokok sudah terpampang besar-besar di depan mereka. Seharusnya iklan rokok tersebut harus berjarak 500 meter dari sekolah. Tapi kenyataannya, ada iklan rokok yang hanya berjarak 100 hingga 200 meter dari sekolah,” papar Rita.

Melihat kondisi Bandung yang masih terpapar iklan dan promosi rokok, para warrior FCTC Bandung, Wiwin dan Jajang, mencemaskan nasib generasi muda di kota Bandung.

“Sebab, temuan iklan, promosi dan sponsor rokok di dekat sekolah dimana anak-anak belajar dan berkumpul, menjadi bukti bahwa industri rokok dengan sengaja membidik anak muda sebagai target pemasaran produk mereka,” kata Wiwin.

Karena itu, Wiwin dan Jajang menyatakan akan terus mendukung Walikota Bandung untuk membersihkan kotanya dari iklan rokok.

“Kami anak-anak muda ingin kota Bandung bisa menjadi Kota Layak Anak. Karena itu kami mendukung Walikota Bandung untuk melarang iklan, promosi dan sponsor rokok di seluruh wilayah kota Bandung,” tegas Wiwin.

Setelah Bandung, Wayang FCTC dan naskah Deklarasi 10 Mei akan diperjalankan kembali dalam rangkaian Petualangan 365 hari fctc warrior di 25 kota. Kota Pekalongan sudah menunggu untuk menerima estafet keempat Wayang FCTC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement