Jumat 11 Jul 2014 23:30 WIB
Program Mobile Clinic ke Desa Binaan

Jihad Professional sebagai Dokter PTT di Galela, Halmahera Utara (2)

Pengobatan bagi warga Galela
Foto: Istimewa
Pengobatan bagi warga Galela

REPUBLIKA.CO.ID, GALELA -- Selain pengobatan di klinik, ada juga program mobile clinic yang rutin dilakukan setiap 1 bulan sekali ke Desa Binaan Klinik. Kegiatan ini kadang tidak dapat terlaksana karena cuaca yang sangat ekstrim menuju daerah binaan. Desa Binaan yang telah dikunjungi Tim klinik adalah Desa Limau dan Desa Jere.

Desa Limau berjarak sekitar 25 km dari klinik dan dipilih karena letaknya jauh dari pusat pelayanan kesehatan dan harus melalui sungai. Jika musim hujan tidak dapat dilewati karena airnya yang meluap. Perjalanan ke desa binaan ini biasa ditempuh oleh dokter dan SDM klinik dengan menggunakan dua motor.

Masyarakat Desa Limau terdiri dari pemeluk agama Islam dan Kristen. Desa ini merupakan daerah endemis malaria, selain banyak juga ditemukan kasus TB serta kusta. Satu hal yang menjadi perhatian Tim MER-C adalah adanya balita-balita yang mengalami kekurangan gizi. Untuk itu, Tim Klinik memadukan kegiatan pengobatan dan posyandu. Tim MER-C merencanakan pemberian makanan bergizi untuk balita yang berkerja sama dengan bidan dan kader posyandu setempat setiap sebulan sekali.

Desa binaan klinik lainnya adalah Desa Jere yang terletak di wilayah ujung Halmahera Utara. Wilayah Desa Jere sendiri sebenarnya masuk ke wilayah Puskesmas Salimuli. Untuk mencapai pelayanan kesehatan, yaitu Puskesmas Salimuli cukup jauh, masyarakat harus melewati jalan berbatu dan berbukit-bukit dengan jurang di sisi sampingnya.

Mobile clinic ke wilayah ini dibantu juga oleh orang dua dokter gigi yang suka rela untuk berpartisipasi, yaitu drg. Herlina (Dokter gigi PTT di Puskesmas Soasio) dan drg Besse (dokter gigi PTT di Puskesmas Kupa-Kupa).

Jalan menuju ke Desa Jere cukup berat medannya. Transportasi ke desa binaan ini juga ditempuh dengan menggunakan motor. Siang itu, Tim medis berkumpul di Klinik BNI Berbagi dan MER-C dan berangkat dari klinik pukul 13.00 WIT. Untuk sampai ke Desa Jere, Tim Medis harus melalui beberapa desa. Sesampainya di Kali Aru, Tim harus menyeberang kali karena jembatan yang baru dibangun sudah rusak. Setelah melewati kali Aru tibalah Tim di Desa Salimuli.

Dari Salimuli, perjalanan dilanjutkan menuju Saluta. Jam sudah menunjukkan pukul 16.15 WIT. Rencananya dari Saluta, Tim menggunakan perahu “ketingting” menyebrang laut untuk mencapai wilayah Jere. Namun, setelah sampai di Saluta kami tidak mendapatkan “ketingting” karena ombak masih sangat tinggi dan berbahaya sehingga tidak ada jasa penyewaan ketingting yang stand by di Pelabuhan Saluta. Akhirnya Tim memutuskan melanjutkan perjalanan lewat darat, di mana medan yang harus dilalui sangat sulit. Bismillah… Insya Allah aman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement