Senin 15 Sep 2014 15:30 WIB

Mabrur Berhaji dengan Komik Haji

Red:

Oleh: Zaky Al Hamzah -- "Assalamualaikum saudaraku calon jamaah haji. Ingat buku yang saya pegang? Betul, inilah komik haji. Panduan haji yang sangat dikenal jamaah sejak 13 tahun lalu. Alhamdulillah, kabarnya komik ini membantu kelancaran ibadah jamaah."

Kalimat pembuka ini mengawali halaman pertama komik haji berjudul Cara Mabrur Naik Haji dan Umrah karya A Luqman dan kawan-kawan. Luqman adalah penggagas komik haji pertama di Indonesia.

Komik haji di tangan saya saat ini merupakan edisi revisi (total) pertama cetakan September 2013 oleh penerbit Nirmana. Komik ini diterbitkan kali pertama pada 14 tahun silam atau November 2000 dengan judul sama. Luqman sebagai penyusun naskah dibantu Cahyo Baskoro sebagai kartunis.

Saya mengenal dan membaca buku ini bukan hanya lewat bantuan ''Mbah'' Google atau dari resensi buku. Tapi, saya beruntung bertemu langsung sosok A Luqman di ruang VIP Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Ahad (13/9) malam. Pertemuan antarjurnalis. Status dia malam itu adalah jamaah calon haji (calhaj) dari salah satu biro perjalanan haji khusus. Dia duduk, saya berdiri saat kami berbincang.

Komik edisi (total) pertama ini terdiri atas 52 halaman full color. Semua halaman memuat gambar-gambar yang menarik, atraktif, mudah dimengerti, dan lucu sehingga mendorong orang untuk membaca. Ditambah, info grafis yang memadai bagi jamaah haji. Hingga, berbagai istilah haji yang berkaitan pada tata cara ibadah haji pun bisa tertuang secara mudah. Seluruh persoalan ritual haji pun terjawab dengan paparan singkat yang mudah dipahami. Bahkan, bisa sambil senyum.

Jamaah haji cukup melihat dan membaca sedikit tulisan dalam komik tersebut. "Rasanya, sudah paham tanpa membaca semua materi tentang panduan haji," ungkapnya, tersenyum. Komik haji pertama di Indonesia ini secara runtut memberikan bimbingan, mulai tahapan pertama berupa persiapan, baik fisik maupun mental, selama berada di Tanah Suci, sampai kembali ke Tanah Air. Siapa pun mereka yang sudah beribadah haji atau hendak menunaikan haji, komik haji ini mempercepat pemahaman ritual haji.

Meski bertema tentang haji dan disusun dalam komik, Luqman mengaku, menyusun komik ini dalam waktu satu tahun dan dikerjakan sekitar tiga bulan. Sebelum dicetak kali pertama pada November 2000, Luqman melakukan riset selama satu tahun. Buku-buku tentang haji, sejarah Kota Makkah, Madinah, dan Jeddah serta sejumlah referensi lain yang berkaitan dengan haji dilahap secara rinci. Untuk menambah bobot isi komik ini, Luqman mewawancarai dan diskusi intensif dengan Mustafa Helmy dan Hardoyo Rajiyo Wiryono. Dan, karena berkaitan dengan ibadah haji dan umrah, buku panduan haji penuh gambar ini diperiksa oleh Ahmad Kartono, saat itu masih menjabat direktur Pembinaan Haji dan Umrah Kemenag RI.

Obrolan kami pun berlanjut. Obrolan antarsesama penulis buku. Dia membenarkan posisi duduknya sedangkan saya tetap berdiri. Mantan wartawan Majalah Tempo ini mengaku, menyusun buku ini karena dorongan pribadi yang melihat sejumlah jamaah haji  harus memamahi buku bimbingan haji dengan halaman sangat banyak. Dia merasa kasihan kalau semua jamaah haji, terutama jamaah haji berusia tua harus membaca semua materi buku bimbingan dengan halaman tebal. Jangankan jamaah usia lanjut, jamaah yang masih muda dan membaca tanpa kacamata plus pun kadang kala masih kesulitan memahami istilah-istilah ibadah haji yang masih membingungkan. Misalkan, istilah ihram, miqat, tawaf, sa'i, tahalul, jumrah, wukuf, bayar dam, dan istilah lainnya.

Ditambah pula tata cara pelaksanaan haji yang terbilang ketat. Apalagi, sejumlah buku tentang haji, seperti manasik haji, bimbingan haji atau pengalaman saat berhaji, sudah banyak ditulis orang. Buku-buku tersebut mudah ditemukan di rak-rak toko buku. Tapi, toh tetap masih saja ada masalah-masalah praktis, baik yang ritual maupun dalam menjalani kehidupan sehari-hari di negeri Arab itu, yang kurang dipahami jamaah. Dari masalah bahasa Arab, budaya, belum banyaknya jamaah calon haji yang naik pesawat, hingga jamaah calon haji harus membiasakan diri dengan cuaca ekstrem di Arab Saudi. ''Jamaah (calon) haji kan banyak yang dari daerah, tak semua bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Apalagi, banyak dari mereka belum tentu pernah naik pesawat," tutur lulusan Jurusan Arsitektur UGM ini.

Komik unik ini juga disertai rute perjalanan ibadah haji untuk haji tamattu. Ilustrasinya didesain dalam format timeline layaknya di Majalah Time. Seperti grafis awal perjalanan jamaah calon haji di embarkasi, mendarat di Bandara Jeddah atau Bandara Madinah, shalat Arbain di Masjid Nabawi, tawaf umrah, menjalani rangkaian haji hingga kembali ke Indonesia.

"Dengan hanya membaca grafis timeline rute perjalanan haji untuk haji tamattu ini saja, jamaah (calon haji) yang awam pun akan memahami ritual haji dengan mudah," katanya.

Ngomong-ngomong apakah Luqman pernah berhaji sebelum menyusun komik ini? "Belum. Tapi, saya berusaha mempermudah konten ibadah haji melalui komik ini," jawabnya. Justru, pada 1987, dia nyaris berangkat haji bersama Presiden Soeharto. Ceritanya, dia ditugaskan pimred Majalah Tempo untuk berhaji bersama Presiden Soeharto. "Saya bilang, saya ndak punya paspor. Sekred bilang akan membantu. Tapi, akhirnya saya gagal berhaji karena saya tak punya KTP," kenangnya.

Kini, Luqman sebentar lagi menjalani ritual haji bersama istrinya, seperti apa yang disusunnya dalam komik haji. Ini haji pertama bagi dirinya. Tak ada bekal khusus dalam menjalani rukun Islam kelima ini. "Haji menurut saya adalah ibadah penuh kepasrahan," jawabnya.

Obrolan kami berakhir. Saya beruntung bersua beberapa menit dengannya. Lima belas menit setelah keluar dari ruang VIP Bandara Jeddah, saya menyesal. Saya lupa minta dia menandatangani komik haji yang diberikan khusus untuk saya. Kalaupun tak bisa berjumpa lagi di Padang Arafah saat wukuf, ada satu pelajaran penting darinya yang harus saya maknai agar (nantinya) haji saya dan dia menjadi mabrur. Pasrah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement