JAKARTA -- Muktamar ke-47 Muhammadiyah akan menjadi momentum pemantapan peran organisasi sebagai gerakan pencerahan. Muhammadiyah ingin berkontribusi lebih besar bagi kemajuan umat dan bangsa.
"Tema (muktamar) itu untuk merevitalisasi visi keagamaan Muhammadiyah, yaitu Islam berkemajuan," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin di sela acara Halal Bi Halal Perhimpunan Indonesia untuk Keagamaan dan Kebudayaan (IARC) di Jakarta pada Ahad (26/7).
Muhammadiyah mengusung tema muktamar: "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan". Sebenarnya, kata Din, gerakan pencerahan bukan hal baru bagi Muhammadiyah. Gerakan ini telah lama dipelopori pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Semangat itulah, menurut Din, yang hendak terus dijaga Muhammadiyah.
Gerakan Islam berkemajuan yang digemakan Muhammadiyah sejalan dengan watak dan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Din mengatakan, Islam berkemajuan akan mendorong terwujudnya kemajuan umat dan bangsa sesuai amanat UUD 1945. "Meski tidak secara spesifik sama, tapi Muhammadiyah ingin mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat," katanya.
Muhammadiyah, kata Din, ikut bertanggung jawab atas masa depan bangsa ini. Lewat muktamar di Makassar pada 3 hingga 7 Agustus nanti, Muhammadiyah akan meneguhkan visi keislamannya.
Salah satu materi penting yang akan dibahas dalam muktamar itu adalah pembahasan negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah atau negara kesepakatan dan kesaksian. "Kami ingin agar isu persatuan ini bisa segera diselesaikan," kata Din.
Koordinator media panitia Pusat Muktamar Muhammadiyah Ahmad Maruf mengungkapkan, persiapan teknis muktamar sudah mencapai 90 persen. "Persiapan nonteknis sudah clear. Sekarang tinggal persiapan teknis. Kira-kira 90 persen sudah siap secara teknis," kata Maruf.
Maruf menjelaskan, persiapan teknis meliputi pemasangan tenda dan finalisasi sponsor acara. Panitia juga disibukkan dengan pendaftaran jumlah penggembira yang tiap hari terus bertambah. Sedangkan, pada saat yang sama, permintaan tamu-tamu VIP juga terus bertambah mendekati hari H.
Panitia muktamar telah memesan sekitar 32 hotel kelas atas dan menengah di Makassar untuk menampung peserta muktamar. Selain hotel, panitia juga menyiapkan rumah tamu di Universitas Muhammadiyah Makassar dan sejumlah ruang kampus sebagai tempat untuk menginap. "Panitia juga mencadangkan beberapa ruangan untuk mengantisipasi tambahan peserta. Sejauh ini, semua sudah diatur dan disiapkan secara teknis," kata Maruf.
Pada bagian lain, Maruf mengatakan, Muktamar Muhammadiyah juga akan diramaikan dengan acara menanam padi bersama di Kabupaten Maros. "Nanti juga akan ada Bupati Maros. Keduanya sampai saat ini positif untuk hadir, termasuk Pak Zulkifli," ujar Maruf.
Kegiatan tanam padi raya ini mengusung konsep ramah lingkungan. Maruf, jamaah Muhammadiyah dari kalangan petani, sebenarnya sudah ahli dalam bercocok tanam. Namun, menurut Maruf, cara tanam petani belum bisa disebut ramah linglungan. Pasalnya, masih banyak petani yang menggunakan pestisida berlebih dan pupuk nonorganik. Untuk itu, panitia Muhammadiyah akan membantu dan mengajarkan petani agar mereka bisa bercocok tanam yang ramah lingkungan.
Maruf mengatakan, lahan yang akan digunakan dalam acara tersebut seluas kurang lebih 20 hektare. Namun, untuk percontohan awal akan digunakan seluas 5.000 meter persegi. Ke depannya, dengan ada perbaikan cara tanam, padi yang dihasilkan petani diharapkan bisa lebih baik dan produksi pun meningkat. "Kita ajarkan buat pupuk sendiri. Intinya semua cara bertanam yang ramah lingkungan akan diajarkan. Sehingga, produktivitas juga bisa tinggi," ujar Maruf.
Sebelumnya pada acara pembuka pagi tadi, lebih dari 15.000 warga Makassar ikut melakukan jogging sehat yang dimulai dari Lapangan Karebosi. Kegiatan ini ditujukan untuk mengajak warga Makassar dalam memeriahkan perhelatan Muktamar Muhammadiyah pada 3-7 Agustus mendatang. Dalam lari pagi ini, banyak warga Makassar yang bukan merupakan jamaah Muhammadiyah turut serta meramaikan. Hal ini disebut sangat baik karena seluruh elemen masyarakat di Makassar artinya mau untuk berperan dalam acara Muktamar Muhammadiyah.n c38 ed: m akbar wijaya