REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dessy Suciati Saputri
Seorang pria muda, tampan, berpenampilan modis sedang menjadi buah bibir masyarakat Austria, hari-hari ini. Ia bukan aktor atau pesohor. Bukan pula pengusaha kaya raya. Ia adalah Sebastian Kurz, menteri luar negeri Austria. Bersama 11 menteri lainnya, ia baru saja dilantik untuk menduduki jabatan bergengsi itu pada Senin (16/12). Pada usia yang masih 27 tahun, tak pelak Kurz pun menorehkan sejarah bagi Eropa. Dialah menlu termuda di Uni Eropa saat ini.
Di Austria, Kurs tergolong pemuda langka. Ya, karena di negeri itu, tak banyak orang muda yang tertarik terjun ke dunia politik. Namun, tidak bagi Kurz. Baginya, dunia politik sangat menarik dan menantang. Bahkan, ia telah menetapkan dunia politik sebagai tempatnya berkarier.
Sebelum dipercaya menjadi menlu, aktivis Partai Rakyat ini telah cukup lama malang melintang di kancah perpolitikan Austria. Pada 2009, misalnya, ia tampil sebagai ketua afiliasi kaum muda Partai Rakyat.
Sejak itu, karier pria kelahiran Wina ini terus menanjak. Seperti dilaporkan BBC News, Selasa (17/12), Kurz terpilih menjadi anggota Dewan Kota Wina pada 2010-2011. Berikutnya, ia ditunjuk menjadi menteri negara urusan integrasi. Lalu, pada 2013, ia kembali terpilih menjadi anggota parlemen Austria. Puncaknya, pada Desember 2013, pemerintah menunjuknya sebagai menteri luar negeri.
Di kalangan imigran Muslim Austria, Kurz juga bukan tokoh yang asing. Dialah tokoh yang berusaha keras mengintegrasikan komunitas Muslim di tengah masyarakat Austria. Demi terwujudnya integrasi, ia meminta warga Muslim untuk mengajarkan bahasa Jerman kepada anak-anaknya sebelum mendaftar sekolah. Tak hanya itu, Kurz juga membantu para tokoh Muslim untuk belajar bahasa Jerman secara gratis serta membangun sebuah forum untuk berdialog dengan masyarakat Muslim.
Kini, setelah berhasil merengkuh kursi menlu, Kurz disejajarkan dengan sejumlah pemimpin muda dunia lainnya. Ada Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara, yang berusia sekitar 28 tahun atau 29 tahun. Ada pula Roosevelt Skerrit yang menjadi perdana menteri Dominika pada usia 32 tahun pada 2004. Sementara, di Bhutan, ada Jigme Khesar Namgyel Wangchuck, salah satu raja termuda di dunia. Saat naik takhta pada 2008, usianya baru 28 tahun. n ed: wachidah handasah
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.