Kamis 26 Jun 2014 13:00 WIB
samba 2014

Menguji Konsistensi Divock Origi

Red:

SAO PAOLO -- Laga pamungkas Grup H kontra Korea Selatan di Arena de Sao Paolo, Jumat (27/6) dini hari WIB, dijadikan Belgia sebagai kesempatan menguji konsistensi striker muda, Divock Origi. Jika kembali tampil bagus, bukan tak mungkin pemain berusia 19 tahun tersebut menggeser posisi Romelu Lukaku.

Pelatih Belgia Marc Wilmots dipusingkan dengan lini depan timnya, khususnya posisi striker.  Lukaku yang diharapkan menjadi mesin gol, tampil melempem dalam dua kesempatan ketika diturunkan sebagai starter.

Melawan Aljazair pada laga perdana, Lukaku tidak melepaskan tendangan ke gawang. Sedangkan pada laga kedua melawan Rusia, Lukaku tercatat satu kali melepaskan tembakan.

Pada dua laga tersebut, Lukaku ditarik keluar pada menit ke-58 dan digantikan Origi. Origi berkolaborasi apik bersama Eden Hazard dan Dries Mertens.

Origi membayar kepercayaan pelatih dengan mencetak gol tunggal pada menit ke-88 melawan Rusia, yang memastikan Belgia melangkah ke babak 16 besar.

Wilmots mengakui, Origi bermain lebih baik ketimbang Lukaku. Wilmots pun memberikan sinyal besar akan menjajal Origi turun sejak menit pertama.

"Lukaku ditarik keluar dalam dua pertandingan. Kenyataannya, striker kami lainnya (Origi) sedikit lebih baik," ungkap Wilmots seperti dilansir Daily Star.

Wilmots menyadari terlalu dini menaruh harapan kepada Origi yang merupakan debutan pada Piala Dunia. Apalagi, Origi baru dua musim menjalani karier profesionalnya.

Namun, tidak ada salahnya memberi kesempatan kepada Origi beradaptasi dengan rekan-rekannya. Mengingat persaingan pada babak 16 besar semakin ketat, Wilmots harus menentukan striker yang diandalkan.

"Origi menjadi bintang melawan Rusia. Tapi, dia belum teruji dan belum tentu tampil cemerlang pada laga selanjutnya," Wilmots menambahkan.

Bek Toby Alderweireld mendukung apabila Origi diberikan kesempatan turun sebagai starter. Alderweireld menjadi salah satu orang yang juga terkejut dengan penampilan Origi.

"Saya belum melihat Origi sebelum dia dipanggil masuk skuat. Tapi, dia memang seorang striker yang memiliki segalanya dan mampu menjadi faktor pembeda," Alderweireld menambahkan.

Di kubu lawan, Korea Selatan dipastikan tampil habis-habisan melawan Belgia. Sebab, ini merupakan partai hidup-mati bagi tim berjuluk Kesatria Taeguk. Korsel mempunyai peluang melaju ke babak kedua jika mengalahkan Belgia dengan skor telak. Namun, dengan syarat Rusia menang tipis melawan Aljazair, ataupun Rusia dan Aljazair bermain imbang dengan skor kecil.

Pelatih Korsel Hong Myung-bo belum menyerah meskipun peluang tim asuhannya kecil. "Yang terpenting kami harus tampil semaksimal mungkin. Karena, hanya itu pilihan yang kami miliki," ujar dia dilansir AP. ed: abdullah sammy

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement