Sabtu 17 Jan 2015 23:44 WIB

Transjakarta Mulai Ditinggalkan

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bus Transjakarta di nilai semakin tak diminati karena buruknya pelayanan. Jumlah penumpang semakin menurun.EMasyarakat kemudian beralih ke kendaraan pribadi.

Jumlah penumpang mengalami kenaikan sejak diluncurkan pada 2004 hingga 2011. Tahun pertama diluncurkan, penumpang bus Trans jakarta hanya mencapai 15,9 juta orang. Pada akhir 2011, lebih dari 114 juta penumpang menggunakan moda transportasi tersebut.

Jumlah penumpang mulai meng alami penurunan pada tahun berikutnya. Pada akhir tahun lalu, penumpang bus Transjakarta ha nya tercatat 111 juta orang.

Anggota komunitas Suara Transjakarta, Nike (40 tahun), berpendapat, persoalan utama bus Transjakarta adalah jarak kedatangan antarbus atau headway.

Dia menuturkan, kondisi ini disebabkan tidak sterilnya jalur bus Transjakarta. "Armada tak ada karena terhambat jalur yang tidak steril," katanya pada acara "Refleksi 11 Tahun Bus Transjakarta" di Balai Kota, Kamis (15/1).

Pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Ins - tran) Darmaningtyas menyatakan jarak kedatangan bus masih terlalu lama. Dia pun mengaku pernah menunggu bus Transjakarta selama 40 menit di halte Gambir.

"Saya sampai kirim pesan pendek kepada gubernur DKI dan kepala Dinas Perhubungan. Saya bilang, saya frustasi dengan pelayanan bus Transjakarta," kata Darmaningtyas.

Jarak kedatangan yang terlalu lama ini karena tiga persoalan bus Transjakarta yang tidak kunjung terselesaikan hingga saat ini. Dia menyebutkan, tiga persoalan tersebut adalah keterbatasan armada, keterbatasan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), dan jalur yang tidak steril.

Busway mengerikan

 Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang berpendapat, jumlah moda yang terbatas diperparah dengan kondisi bus yang sangat buruk. Kondisi ini seperti di koridor VI jurusan Ragunan-Dukuh Atas. "Busnya butut. Kokada di Ja karta bus seperti ini, yang secara fisik mengerikan," katanya.

Direktur Operasional PT Ja karta Mega Trans, Jun Tambunan, mengakui penampilan fisik bus di koridor VI yang buruk. Kendati de mikian, ada kendala aturan yang membuat operator tidak bisa melakukan peremajaan bus.

Anggota Jakarta Mega Trans Maringan Aruan mengatakan, kua litas bus yang menurun disebabkan waktu operasional yang tinggi, yaitu 20 jam setiap hari. Bus mulai mengaspal pada pukul 04.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB setiap hari.

Selanjutnya, bus masih harus mengisi BBG hingga pukul 00.00 WIB. "Kalau begini, kapan busnya mau dirawat? Ketika istirahat, kami harus melakukan cuci bus dan sebagainya," katanya.

Dia menyatakan, buruknya kualitas bus terlihat dari penampilan fisik yang mengerikan, kasus bus yang terbakar, bus yang tiba-tiba berasap, dan mogok.

Direktur Sumber Daya Mansia dan Umum PT Transjakarta Sri Kuncoro menyatakan pada bulan ini akan memberlakukan tiket elektronik untuk semua penumpang bus Transjakarta.

Dia menya takan pemberlakuan tiket elektronik tidak ada kaitannya dengan menurunnya jumlah penumpang. Sejak tiket elektronik diluncurkan pada 2004, jumlah penumpang bus Transjakarta tertinggi tercatat empat tahun lalu.  rep: Ratna puspita ed: Erdy Nasrul

Jumlah Penumpang Bus Transjakarta

2004 15.942.423 orang

2005 20.798.196 orang

2006 38.828.039 orang

2007 61.441.667 orang

2008 74.619.266 orang

2009 82.377.655 orang

2010 86.937.487 orang

2011 114.783.824 orang

2012 111.251.687 orang

2013 112.522.624 orang

2014 111.630.305 orang

Sumber: PT Transjakarta

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement