REPUBLIKA.CO.ID,Tripoli - Pemerintah Libya menangkap seorang wanita yang berlari menuju hotel untuk memberitahu wartawan asing bahwa pasukan Libya telah memperkosanya. Wanita itu kini sudah dibebaskan dan kembali ke keluarganya pada Ahad (27/3).
Iman al-Obeidi, nama wanita tersebut, telah ditangkap oleh pengawal pemerintah setelah menceritakan kisah pemerkosaannya kepada wartawan asing yang banyak menginap di hotel tersebut. Dia mengatakan bahwa tentara telah menahan dirinya di pos pemeriksaan. Dirinya diikat ke atas, dilecehkan, lalu dibawa pergi untuk digilir.
Pemerintah mengatakan empat orang sudah diinterogasi dalam kasus ini. Salah satunya adalah putra seorang pejabat tinggi negara.
Juru bicara pemerintah, Moussa Ibrahim, mengatakan bahwa wanita itu seorang pelacur yang menolak untuk menjalani pemeriksaan medis. Wanita itu sudah dibebaskan dan telah kembali ke adiknya di ibukota Libya.
"Gadis ini adalah pelacur. Dia memiliki hak-haknya sepenuhnya,'' kata Moussa. ''Kejadiannya tidak seperti yang diberitakan semula. Ini (pelacur, red) adalah garis kerjanya," katanya.
Moussa menandaskan tidak ada aksi pemerkosaan. Ia mengatakan masalah gadis tersebut hanyalah soal penyerangan tentang masalah adat Libya. "Ini tentang kehormatan keluarga anak-anak dan orang-orang," kata Moussa kepada wartawan.
Sementara, Al-Obeidi sebelumnya mengatakan bahwa dia ditahan oleh sejumlah tentara di sebuah pos pemeriksaan Tripoli pada Rabu. Tentara tersebut meminum wiski dan memborgolnya. Tentara yang berjumlah 15 orang itu kemudian memperkosanya.
"Mereka mengikat saya ... mereka bahkan berak dan kencing pada saya," katanya sambil berlinang air mata. "Para anggota milisi Muamar Qadafi melanggar kehormatan saya."
Saat menceritakan kisahnya tersebut, karyawan hotel dan aparat keamanan datang dan langsung menyeret Al-Obeidi keluar hotel. Adegan cepat berbalik kacau. Wartawan mencoba untuk melindungi wanita dari pengawal pemerintah yang secara fisik menyerang dan mengintimidasinya.
Jurnalis yang mencoba untuk menolongnya itu didorong keluar dari jalan oleh pengawal. Seorang wartawan televisi Inggris dipukul. Kamera CNN dihancurkan ke tanah oleh pengawal.