Selasa 05 Apr 2011 08:19 WIB

FAA Perintahkan 175 Unit Boeing 737 Diperiksa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (US Federal Aviation Administration/FAA) Senin mengatakan, pihaknya akan memerintahkan pemeriksaan pada sekitar 175 pesawat Boeing 737 yang lebih tua di seluruh dunia, setelah pecahnya badan sebuah pesawat memaksa sebuah penerbangan Southwest Airlines melakukan pendaratan darurat.

"FAA akan mengeluarkan instruksi darurat besok yang akan meminta operator dari model spesifik Boeing 737 untuk melakukan pemeriksaan elektromagnetik awal dan berulang-ulang untuk kerusakan akibat kelelahan," kata pemerhati penerbangan dalam sebuah pernyataan.

Aksi ini pada tahap awal akan diterapkan terhadap total sekitar 175 pesawat di seluruh dunia, 80 di antaranya terdaftar di AS, kata FAA.

Kebanyakan dari mereka dioperasikan oleh Southwest Airlines, tambahnya. "Keselamatan adalah prioritas kami nomor satu," kata Menteri Transportasi AS Ray LaHood dalam pernyataannya.

"Insiden Jumat lalu itu sangat serius dan dapat mengakibatkan tindakan tambahan tergantung pada hasil penyelidikan." Tak satu pun dari 123 orang dalam penerbangan Southwest 812 terluka serius saat sebuah lubang merobek badan pesawat pada pesawat terbang 737-300 Jumat dari Phoenix, Arizona, ke Sacramento, California.

Lubang itu menyebabkan tiba-tiba kehilangan tekanan di kabin, memicu sebuah perjalanan yang mengerikan melihat para penumpang memegang masker oksigen karena pilot membawa pesawat menjadi turun dengan cepat.

Pesawat mendarat tanpa insiden di sebuah pangkalan militer Arizona dengan lima kaki hingga satu kaki (1,5 meter hingga 0,3 meter) pecah di atap. Southwest menarik 79 Boeing 737-300 keluar dari layanan, membatalkan ratusan penerbangan, untuk memeriksa mereka untuk "skin fatigue".

Direktif FAA akan mewajibkan pemeriksaan menggunakan teknologi elektromagnetik, di daerah-daerah tertentu pada badan pesawat Boeing 737 tertentu pesawat pada seri -300, -400 dan -500 yang telah mengakumulasi lebih dari 30.000 siklus penerbangan.

Administrator FAA Randy Babbitt mengatakan pemeriksaan dirancang untuk mendeteksi retak yang tidak bisa terlihat dengan pemeriksaan visual. Pihaknya kemudian akan meminta pemeriksaan ulang secara berkala.

"FAA memiliki program yang komprehensif untuk melindungi pesawat komersial dari kerusakan struktur dengan bertambahnya usia mereka," katanya. Southwest menjalankan semua armada -737 dari 548 pesawat Boeing, dengan usia rata-rata usia 11,2 tahun.

Itu meliputi sekitar 170 Boeing 737-300, yang tertua di armadanya, yang diproduksi pada 1984-1999. Boeing mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyelidiki insiden itu dan FAA serta Southwest membantu dalam pemeriksaan itu.

"Berdasarkan informasi dari penyelidikan NTSB dan inspeksi Southwest, Boeing sedang mempersiapkan sebuah buletin layanan yang akan merekomendasikan inspeksi bersama atas pesawat terbang 737-300/400/500 tertentu," kata juru bicara Boeing, Doug Alder, dalam sebuah pernyataan.

"Proses ini lama, di mana produsen, operator dan regulator bekerja sama, membantu memastikan bahwa keselamatan pada pesawat penumpang jet komersial di dunia berlanjut pada tingkat tertinggi," kata Alder.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement