Selasa 06 Feb 2024 16:19 WIB

Investigasi Pintu Pesawat Lepas Selesai, FAA Izinkan Boeing 737 MAX 9 Kembali Beroperasi

FAA mencabut larangan terbang pesawat MAX 9 pada 24 Januari.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
A door plug area of an Alaska Airlines Boeing 737 Max 9 aircraft awaiting inspection is pictured with paneling removed at the airline
Foto: AP Photo/Lindsey Wasson
A door plug area of an Alaska Airlines Boeing 737 Max 9 aircraft awaiting inspection is pictured with paneling removed at the airline

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) telah menyelesaikan pemeriksaan maskapai penerbangan AS Boeing 737-9 MAX setelah masalah yang terjadi pda bulan lalu. Pintu pesawat Boeing 737-9 MAX milik Alaska Airlines lepas saat penerbangan, sehingga harus melakukan pendaratan darurat pada 5 Januari lalu.

FAA mencabut larangan terbang pesawat MAX 9 pada 24 Januari setelah menghentikan penerbangan. FAA mengatakan 94 persen atau 78 dari 79 pesawat Boeing 737-9 MAX milik United Airlines dan 57 dari 65 milik Alaska Airlines telah diperiksa.

Baca Juga

Kini pemeriksaan selesai dan pesawat mendapat izin untuk beroperasi kembali. Alaska mengatakan pemeriksaan terhadap semua pesawat kecuali pesawat yang terlibat dalam keadaan darurat akan selesai pada hari Selasa, dikutip Reuters, Selasa (6/2/2024). 

Inspeksi yang diwajibkan FAA mencakup peninjauan cermat terhadap baut tertentu, jalur pemandu dan perlengkapannya, serta inspeksi visual mendetail terhadap sumbat pintu dan lusinan komponen terkait. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang menyelidiki apakah ada baut yang hilang pada pesawat yang mengalami kondisi darurat.

Penghentian penerbangan tersebut memaksa maskapai penerbangan untuk membatalkan ribuan penerbangan pada bulan Januari. Wakil Administrator Asosiasi FAA untuk Keselamatan Penerbangan Jodi Baker mengatakan FAA sedang menata ulang pengawasannya terhadap Boeing. 

"Di pabrik Boeing 737 Renton, FAA melakukan inspeksi dari ujung ke ujung sayap. Ketika didapati temuan dari inspeksi tersebut, kami mengantisipasi hal itu akan mendorong konsep baru pengawasan," jelas dia.

Baker mengatakan FAA mungkin membutuhkan lebih banyak staf dan masih akan melakukan audit rutin. Administrator FAA Mike Whitaker akan memberikan kesaksian pada hari Selasa di hadapan komite DPR AS. Dia ditanya anggota parlemen pada pekan lalu terkait FAA mengubah pengawasan di lokasi terhadap Boeing dan pemasoknya atau tidak.

Baker mengatakan FAA ingin melakukan pengawasan lebih lanjut. FAA mampu membangun hubungan dengan karyawan sehingga dapat memahami tantangan yang mereka hadapi hari demi hari, dan membantu melihat apakah ada tantangan sistemik yang dihadapi di pabrik.

Bulan lalu, FAA melarang pembuat pesawat yang bermasalah itu untuk memperluas produksi 737 MAX terlarisnya, menyusul masalah kualitas yang “tidak dapat diterima”. CEO Boeing Dave Calhoun mengatakan pekan lalu bahwa Boeing “memproduksi 737 dengan kecepatan 38 unit per bulan.

"Dan kami akan tetap pada kecepatan tersebut sampai FAA dan Boeing puas dengan kualitas proses manufaktur kami," kata dia. FAA belum memperkirakan berapa lama pembatasan ini akan berlangsung. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement