REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Para wakil Mufti Rusia berpendapat antara Islam Rusia dan Indonesia bagaikan setali tiga uang. Karena itu belajar Islam ke Indonesia adalah keniscayaan bagi masyarakat Rusia.
Tim Wakil Mufti Rusia membuat kesimpulan tersebut setelah mengadakan berbagai pertemuan selama seminggu di Indonesia.
Tim mengadakan pertemuan yang berakhir di UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, kata Penanggung jawab Fungsi Pendidikan, Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Moskow, M. Aji Surya dalam keterangannya persnya, Jumat (8/4).
Tim dipimpin Rushan Hazrat Abbasyov di antaranya diikut Wakil Mufti untuk Wilayah Eropa, Kazan, Moskow, dan Chechnya. "Indonesia merupakan negara multikultur dan multi agama. Agama di Indonesia juga dianut oleh berbagai suku, seperti halnya juga di Rusia," kata Abbasyov.
Menuurt dia, perbedaannya hanyalah, perkembangan Islam di Indonesia tidak pernah ada jeda, sedangkan di Rusia sempat dihentikan selama 70 tahun manakala komunis berkuasa.
"Karena itu, kami percaya bahwa belajar Islam di Indonesia merupakan sebuah pilihan yang tidak salah," ujar Abbasyov.
M. Aji Surya, yang mendampingi delegasi di Indonesia, mengatakan kunjungan ini sudah dirancang sejak dua tahun lalu dan baru terlaksana saat ini atas kerja sama antara Kementerian Agama dan KBRI Moskow.
Tujuan dari perjalanan ini adalah memperkenalkan semua sisi Indonesia agar menjadi salah satu alternatif acuan bagi pengembangan Islam di Rusia saat ini.
Delegasi Rusia dalam kunjungan selama seminggu sejak akhir Maret bertemu dan berbicara dengan berbagai kalangan seperti Menteri Agama RI, Sekjen Kemenag, Dirjen Amerop Kemenlu, MUI, Ketua Muhammadiyah dan NU, petinggi UIN Jakarta, Yogyakarta dan Malang.
Delegasi itu juga melakukan peninjauan ke pondok pesantren Kerapyak Yogyakarta, Pondok Modern Gontor dan berkunjung ke tempat-tempat wisata seperti Borobudur.