Senin 11 Apr 2011 10:20 WIB

Ical Tak Jadi Ketua Harian Setgab Lagi?

Rep: esthi maharani/ Red: Stevy Maradona
Aburizal Bakrie
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kontrak koalisi yang sudah ditandatangani lima partai koalisi, menyisakan pertanyaan. Pimpinan koalisi dipegang ketua umum dari partai koalisi. “Jadi, Presiden SBY sebagai ketua koalisi, Ical menjadi Wakil Ketua/Ketua Harian,” kata Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah.

Menurutnya, dalam koalisi baru, telah diajukan bahwa koalisi itu bergilir kepemimpiannya. Hal ini diartikan semua anggota koalisi pimpinannya itu secara bergilir. Namun, ia menegaskan, karena koalisi melekat pada Presiden, maka Jafar menyerahkan sepenuhnya penjelasan mengenai hal ini kepada yang bersangkutan.

“Koalisinya di pemerintahan juga di parlemen. Malah terasanya bahwa di parlemen itu lebih Nampak,” katanya.

Sebelumnya, sudah dipastikan lima partai koalisi sudah membubuhkan parafnya dalam kontrak koalisi. Para politisi itu antara lain, Ketua Umum Partai Demokrta, Annas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum PAN Hatta Radjasa dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Ketua PD, Annas Urbaningrum mengatakan rancangan kesepakatan itu dimaksudkan untuk penyempurnaan tata etika dan efektifitas koalisi. Rancangan itu pun sudah diserahkan kepada seluruh partai peserta koalisi. Setelah dipelajari, sepengetahuannya, sudah diparaf lima partai politik (parpol).

“Ketika saya membubuhkan paraf, sudah ada paraf dari empat partai. Berarti tinggal PKS yang belum. Berarti, PKS masih mendalami dan mempelajari. Semoga segera tuntas,” katanya kepada Republika melalui pesan singkat pada Ahad, (10/4).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement