Kamis 14 Apr 2011 13:39 WIB

Kaligis Sebut Hasil Visum Irzen Okta Direkayasa

Rep: C13/ Red: Djibril Muhammad
OC Kaligis
Foto: Antara
OC Kaligis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hasil laporan visum terhadap Irzen Okta, korban pembunuhan debt collector, yang dibuat Dr Ade Firmansyah S.SpF, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) diduga direkayasa. "Saya katakan hasil visum almarhum Irzen Okta direkayasa," kata kuasa hukum Esi Ronaldi, istri Irzen Okta, OC Kaligis usai mendaftakan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (14/4).

Dikatakan Kaligis, hasil laporan pemeriksaan bagian Ilmu Kedokteran Forensik UI Nomor 309/SK/III/2011, tanggal 29 Maret 2011, pukul 18.35 WIB, menyebutkan penyebab kematian Irzen Okta disebabkan mati lemas (asfiksia). Itu akibat adanya kekerasan benda tumpul sebab hasil pemeriksaan didapat adanya lebam pada bagian belakang tubuh.

Kaligis mempertanyakan mengapa pada saat yang sama, Ade Firmansyah, mengeluarkan laporan yang sama, namun isinya berbeda. Karena disebutkan kematian almarhum akibat terdapat pecah pembuluh darah, memar batang otak, perdarahan di bawah selaput keras otak dan terdapat pembekuan darah dibilik otak. "Ini kontradiktif. Tidak mungkin saat membuat hasil forensik dia linglung sehingga buat dua penyebab kematian di waktu bersamaan," cetusnya.

Kaligis menuding Citibank berupaya memainkan data agar bisa selamat dari kasus kematian Sekjen Partai Pemersatu Bangsa (PPB) itu. Karena itu, ia mendesak polisi agar tidak menggunakan hasil visum buatan Ade Firmansyah. Melainkan, menunggu bukti visum baru ahli forensik UI, dr Mun’im Idris. "Jika Pak Idris yang membuat visum, saya percaya. Karena dia independen," kata Kaligis menegaskan.

Kaligis menyebut jika Citibank telah melakukan permainan kasar dalam kasus bedah mayat. Citibank melakukan rekayasa untuk kepentingan sendiri dengan berupaya menipu fakta-fakta agar polisi terkecoh. "Kalau (Citibank) mau nipu hasil visum harus pintar-pintar dikit. Jangan kasar," katanya sinis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement