Sabtu 16 Apr 2011 10:10 WIB

Pelaku Bom Cirebon Belum Tentu DPO

Breaking news bom Cirebon
Foto: TV One
Breaking news bom Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG - Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Agus Rianto menyebutkan pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4) belum tentu orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh polisi.

"Identitas dan motif bom itu masih belum teridentifikasi, pelaku belum bisa dipastikan masuk DPO atau tidak," kata Agus Irianto ketika dihubungi , Sabtu.

Menurut Agus, pihaknya masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan oleh Mabes Polri. Jenazah yang ditemukan tewas dan diduga pelaku bom bunuh diri juga sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati. "Kami masih menunggu hasil identifikasi, mudah-mudahan secepatnya ada titik terang," kata Agus Riyanto.

Menurut Agus, kejadian bom bunuh diri yang terjadi di wilayah Jawa Barat itu merupakan yang pertama kalinya terjadi, dan pertama kali juga sasarannya kompleks kantor polisi. "Kami tidak bisa menduga-duga motif dan identitasnya, kita tunggu saja hasil penyelidikan," katanya.

Terkait beberapa warga Kota Cirebon yang melapor kehilangan anggota keluarganya itu, menurut Agus belum tentu keluarga dari pemuda berusia 25 tahunan yang ditemukan tewas dalam kejadian itu.

Menurut Agus, penyelidikan kasus ledakan bom pada saat Shalat Jumat terebut dilakukan secara gabungan oleh Mabes Polri dengan Densus 88 dengan Polda Jabar dan kepolisian Cirebon.

"Semua bergerak, selain itu pengamanan intensif juga dilakukan di seluruh markas komando kepolisian dan juga di perkantoran dan fasilitas publik," kata Kabid Humas Polda Jabar itu menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement