REPUBLIKA.CO.ID, HILVERSUM - Selasa (19/04), wanita berusia 26 tahun yang dituduh membunuh empat
bayinya yang baru lahir antara tahun 2003 sampai 2009 menghadapi pengadilan di Leeuwarden.
Sietske H. (nama belakang dirahasiakan untuk melindungi identitas) dituduh mencekik anak-anaknya dan menyimpan tubuh mereka di loteng rumah yang dia tinggali bersama dengan orang tuanya.
"Saya tidak mau ada yang tahu saya hamil," kata mantan asisten dokter gigi dari kota di Belanda utara, Nij Beets, kepada pengadilan. "Saya takut, malu dan panik. Saya tidak bisa menjelaskannya. "
Pada Agustus, atas petunjuk yang diberikan oleh mantan atasan Sietske, polisi menemukan mayat empat bayi baru lahir dalam koper yang disimpan di kamar loteng dimana Sietske bekerja dan tidur.
Ketika ditanya oleh Jaksa Penuntut Umum tentang bau dalam ruangan, H. mengatakan dia menggunakan parfum untuk menghilangkan bau kemudian "meneruskan aktivitas harian seperti biasa."
H. menghadapi hukuman maksimal 12 tahun penjara atas pembunuhan bayi. Pengacaranya, Barbara Klunder, ingin tuduhan diturunkan dari pembunuhan bayi menjadi pembunuhan anak, karena keadaan psikologis panik yang dialami kliennya pada saat pembunuhan.
Klunder juga mengusahakan pembebasan atas dua kematian, dengan pembelaan tidak ada bukti yang cukup bahwa kedua anak yang lahir masih hidup.