REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Kementrian Kesehatan Jepang akan memeriksa apakah air susu ibu (ASI) telah terpengaruh oleh radiasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir. Langkah pemerintah itu disampaikan juru bicara Perdana Menteri Naoto Kan, Kamis (21/4).
Setelah diguncang gempa dan tsunami, pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi mengalami serangkaian ledakan. Fasilitas nuklir itu mengalami kebocoran radiasi ke tanah, udara dan laut dalam bencana nuklir terburuk dunia sejak bencana nuklir Chernobyl 25 tahun yang lalu.
"Kami menilai bahwa tidak perlu terlalu banyak kekhawatiran," kata kepala sekretaris kabinet, Yukio Edano kepada wartawan menurut kantor berita Kyodo News. "Tapi saya mengerti jika para ibu khawatir, jadi hanya untuk memastikan."
Edano berbicara setelah kelompok sipil mengatakan pengujian yang dilakukan oleh lembaga swasta menemukan kadar iodium-131 sedikit lebih tinggi pada sampel ASI yang disediakan oleh empat ibu di prefektur dekat Tokyo.