REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Italia dan Prancis menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan pengiriman produk minyak untuk rezim Muammar Qaddafi dan mendesak operator pasar agar tidak membeli minyak mentah Libya.
"Italia dan Prancis tidak akan menerima hidrokarbon yang dijual oleh Qaddafi dan rezimnya," demikian pernyataan bersama Presiden Prancis dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, yang dibacakan usai pertemuan keduanya di Roma, Selasa (25/4).
"Kami mendesak semua negara dan operator pasar minyak untuk menolak semua jenis perdagangan atau transportasi hidrokarbon yang bisa menguntungkan rezim Qaddafi," lanjutnya.
Pernyataan itu menyerukan negara-negara untuk menghentikan pengiriman minyak mentah atau produk olahan yang dapat membantu serangan terhadap penduduk Libya yang menentang rezim Qaddafi.
Kota Roma dipilih sebagai tuan rumah pertemuan kelompok kontak internasional tentang Libya awal bulan depan. Pertemuan ini juga akan membahas cara-cara untuk membantu penjualan minyak dari Libya timur yang dikuasai pemberontak untuk membantu pemberontakan melawan Qaddafi.
Awal April ini, Uni Eropa telah menambahkan daftar sanksi terhadap 26 perusahaan energi Libya karena dituduh terlibat dalam pembiayaan rezim Qaddafi.