REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—Amerika Serikat (AS) memblokir publikasi gambar jenazah Osama bin Laden. Amerika khawatir gambar jenazah Osama justru akan menghasut lahirnya ekstrimis dan munculnya aksi balasan.
Obama, dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal, menjelaskan mengapa ia memilah waktu penerbitan gambar Bin Laden. "Sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa foto seseorang yang ditembak di kepala tidak berkembang sebagai hasutan untuk melakukan kekerasan tambahan," kata Obama.
Walau begitu, sejumlah pihak tetap mendukung publikasi foto jenazah Osama sebagai bukti bahwa pemimpin al-Qaida telah mati. Hal itu coba diredam Obama. Menurutnya jika foto-foto itu dipublikasikan, tidak lantas menjamin lahirnya kepercayaan seseorang. "Fakta dari permasalahan ini adalah anda tidak akan melihat Bin Laden berjalan di muka bumi ini lagi," kata Presiden.
Perdebatan mengenai pemunculan gambar Osama mengemuka 48 jam pasca-kematian sang pentolan Al-Qaidah itu. Gedung Putih kini dipertanyakan soal legalitas pembunuhan Osama dan tiga orang lain di Abbottabad, Pakistan.
Foto-foto yang dirilis, diprediksi akan memicu kekerasan. Dari deskripsi foto yang dimiliki mjiliter AS, diperoleh gambaran, dua pria berbaring di kolam yang berlumur darah. Selain itu ada gambar yang menampilkan petunjuk mengenai kehidupan sebelum Amerika menyerang rumah yang terletak di kota Bilal.