REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri di Mesjid Adz Zikra di Mapolres Cirebon Kota, Mochammad Syarif merupakan anggota aktif Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) wilayah Cirebon, Jawa Barat.
"Syarif akti dalam keanggotaan JAT wilayah Cirebon pimpinan Agung Nur Alam alias Abu Husama," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam, di Cirebon, Kamis.
Syarif dibai`ah oleh Amir Markasiah, ustadz Abu Bakar Ba`asyir di Tasikmalaya pada tahun 2008 bersama sepuluh anggota JAT wilayah Cirebon lainnya, kata Anton.
"Syarif juga aktif mengikuti ta`lim pimpinan Ba`asyir di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat," katanya.
Kadiv Humas mengatakan bahwa doktrin yang didapatkan Syarif selain dari Agung Nur Alam, juga didapatkannya langsung dari Oman Abdurrahman alias Oman.
"Oman saat ini adalah terpidana kasus terorisme Aceh, yang mengajarkan doktrin antara lain pembenaran terhadap aksi perampokan untuk mendukung pendanaan kegiatan sebagai fa`i," kata Anton.
Doktrin selanjutnya yang diajarkan penghancuran terhadap masjid-masjid Dhiror, yang dipahami mereka sebagai masjid yang dibangun orang-orang yang tidak berdasar kepada hukum-hukum Allah SWT.
Kemudian memerangi orang kafir yang tidak berhukum kepada hukum Allah, termasuk pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan aparatnya serta Amar Ma`ruf Nahi Mun`kar, kata Anton.
"Pengetahuan membuat bom dipelajari oleh kelompok Syarif dari Amir Ashabul Kahfi Cirebon yakni Yadi Al Hasan adalah tim kecil Asykari yang semua anggotanya merupakan anggota JAT wilayah Cirebon," kata Anton.
Tersangka yang saat ditahan terkait jaringan teroris di Cirebon dan Klaten (Jawa Tengah) adalah Achmad Basuki, Arief Budiman, Andri Siswanto, Musolah, Ishak Andriana, Edi Triwiyanto dan Ari Budi Santoso, Nobita, Jahim, Dzulkifli Lubis, Eko Ibrahim, Mardiansyah dan Arifin.
"Sementara itu, dua tersangka lain yang tewas pada baku tembak di Sukoharjo adalah Sigit Qurdowi dan Hendro," kata Anton.
Syarif adalah pelaku bom bunuh diri di Mesjid Adz Zikra Mapolres Cirebon pada hari Jumat (15/4). Saat itu, pelaku mendekat ke posisi Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco yang saat shalat berdiri di baris nomor dua bagian depan.
Pelaku saat melakukan aksinya menggunakan lima lapis celana yang terdiri satu celana dalam, dua celana pendek dan dua celana panjang. Bom ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku, maka saat meledak tersangka tewas yang hancur bagian perutnya.
Sebelum kejadian ,pelaku mengikat bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan. Dalam pengembangan penyidikan, Densus 88 juga menangkap Basuki, adik kandung Syarif karena terbukti terlibat dalam aksi peledakan itu.