Jumat 20 May 2011 07:27 WIB

Netanyahu Angkat Bicara tak Lama Setelah Obama Pidato, Mukanya Merah

Benjamin Netanyahu
Foto: AP
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Setelah pidato Presiden AS, Barack Obama, tentang perdamaian Timur Tengah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu angkat bicara. Ia menolak penarikan perbatasan Israel-Palestina mengacu pada kesepakatan tahun 1967.

PM merespon usulan Obama untuk solusi dua negara berdasarkan perbatasan tahun 1967. Dengan muka merah ia mengatakan   bahwa solusi tersebut akan meninggalkan banyak orang Israel di Tepi Barat di luar perbatasan Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Kamis Israel akan keberatan untuk setiap penarikan garis batas yang "tidak dapat dipertahankan". Ia berharap Washington untuk memungkinkan untuk menjaga blok permukiman utama dalam kesepakatan damai.

"Kelangsungan hidup negara Palestina tidak bisa datang dengan mengorbankan keberadaan Israel," katanya, dalam sebuah pernyataan setelah pidato Presiden Barack Obama menguraikan strategi Timur Tengah. Ia mengatakan sebelum menuju ke Washington.

Jumat, ia dijadwalkan bertolah ke AS  untuk mendengar penegasan kembali dari Presiden AS atas komitmen yang dibuat ke Israel pada tahun 2004. Sebelumnya melalui sepucuk surat, Washington menyarankan Israel bisa mempertahankan blok pemukiman yang lebih besar sebagai bagian kesepakatan damai dengan Palestina.

"Israel menghargai Presiden komitmen Obama untuk perdamaian," kata Netanyahu, namun menekankan bahwa ia mengharapkan Obama untuk menahan diri dari menuntut Israel menarik diri ke "titik yang tidak dapat dipertahankan",  perbatasan 1967.

sumber : Haaretz
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement