Senin 30 May 2011 17:31 WIB

Miranda Goeltom: Saya Ingin Teriak Sekencang-Kencangnya

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Didi Purwadi
Miranda Goeltom
Foto: Edwin Putranto/Republika
Miranda Goeltom

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S Goeltom, mengaku keberatan dengan pemberitaan media massa mengenai dirinya. Karena, belum ada bukti hukum yang menyatakan bahwa ia terlibat kasus suap cek pelawat. Ia merasa seolah-olah sudah divonis sebagai orang yang paling bertanggung jawab.

“Jika bisa saya teriak, saya akan teriak sekencang-kencangnya,” kata  Miranda di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (30/5).

Karena tidak merasa mengetahui soal kasus tersebut, maka ia lebih banyak berdiam diri. Ia memendam perasaannya itu yang membuatnya teraniaya.

“Saya sama sekali tidak pernah menjanjikan atau memberikan apapun kepada puluhan mantan anggota DPR terkait dengan pencalonan saya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 lalu,” katanya

Namun, ia mengakui  pernah meminta dukungan dari fraksi-fraksi di Komisi IX DPR pada saat proses seleksi. Ia  mengaku menyampaikannya dalam beberapa pertemuan dengan beberapa pihak di DPR.

 

Selain itu,  ia mengaku sangat keberatan jika kasus ini disebut sebagai Mirandagate. Kata-kata itu seolah-olah memvonis dirinya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus itu. “Padahal, proses hukum tidak menyatakan seperti itu,” keluh Miranda.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement