REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG - Mantan komandan militer Serbia-Bosnia Ratko Mladic akhirnya dijebloskan ke pusat penahanan PBB, Selasa (31/5), sembari menunggu proses persidangannya.
Sang Jagal Balkan, demikian ia kerap disebut, akan menghadapi dakwaan genosida, karena membunuh 8.000 pria dan anak-anak lelaki Muslim dalam pembantaian warga sipil terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.
Juru bicara Pengadilan Kejahatan Perang, Nerma Jelacic, mengatakan para staf pengadilan menyerahkan berkas dakwaan Mladic dan menjelaskan aturan dan prosedur kepadanya sebelum ia ditempatkan di sel isolasi. "Isolasi adalah prosedur standar bagi para pendatang baru di penjara," ujarnya.
Mladic juga akan diberi daftar para pengacara yang akan membelanya menghadapi proses persidangan. "Dia akan diperiksa oleh dokter dan menerima perawatan yang mungkin dibutuhkannya," lanjut Jelacic.
Tidak jelas kapan Mladic akan muncul di pengadilan untuk pertama kalinya, tapi kemungkinan dalam beberapa hari. Kepala Jaksa Penuntut Umum dan pejabat tinggi pengadilan telah menjadwalkan konferensi pers resmi, Rabu (1/6) siang ini—pukul 10.00 GMT atau pukul 17.00 sore WIB.
Ketika muncul di pengadilan, Mladic akan diminta untuk mengkonfirmasikan identitasnya dan mengajukan pembelaan atas masing-masing dakwaan terhadap dirinya. Dia juga akan ditanya apakah mempunyai keluhan tentang "pelayanan" dalam penjara.
Sebagaimana sekutu lama dan bos politiknya, Radovan Karadzic tiga tahun lalu, Mladic dapat menolak dakwaan pada sidang pertamanya, tidak perlu menunggu secara formal sampai sebulan. Sidang Karadzic sendiri, masih berlangsung hingga kini.
Mladic diekstradisi dari Beograd menggunakan pesawat jet pejabat eksekutif Serbia, Selasa (31/5) dini hari. Ia ditangkap Kamis pekan lalu di rumah seorang kerabatnya di sebuah desa Serbia. Hakim di Beograd menolak permohonan Mladic agar menunda proses pemindahannya ke Den Haag dengan dalih gangguan kesehatan.
Menteri Kehakiman Serbia secara resmi menyerahkan Mladic kepada para pejabat PBB di Den Haag. Setelah penerbangan selama dua jam, Mladic digelandang ke penjara dari bandara Rotterdam dalam sebuah konvoi kendaraan yang dikawal dua helikopter polisi.
Di Beograd, Menteri Kehakiman Serbia, Snezana Malovic, mengatakan penyerahan Mladic ke Den Haag merupakan pemenuhan Serbia atas 'kewajiban internasional dan moral'. "Mladic didakwa dengan kejahatan paling serius terhadap kemanusiaan dan pelanggaran paling serius hukum kemanusiaan internasional," katanya.