Jumat 03 Jun 2011 06:51 WIB

AS Desak Presiden Yaman Mundur

Aksi demonstrasi menuntut mundur Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.
Foto: AP
Aksi demonstrasi menuntut mundur Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Gedung Putih menyatakan, Kamis (2/6), pejabat tinggi kontra-terorisme John Brennan akan bekerja sama dengan negara-negara Teluk sekutu AS untuk meningkatkan tekanan pada Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh agar segera melepaskan kekuasaan. Menurut Gedung Putih, lawatan Brennan saat ini ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bertujuan untuk membahas situasi yang memburuk di Yaman. Sekutu AS yang kini dilanda kekerasan politis.

"Lawatan ini didorong oleh keprihatinan kami mengenai kejadian-kejadian di Yaman," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney. "Ia secara pasti bekerja sama dengan sekutu-sekutu kami di kawasan itu untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan guna membujuk Presiden Saleh menandatangani perjanjian dan memulai penyerahan kekuasaan segera."

Lawatan Brennan, pembantu utama Obama dalam masalah kontra-terorisme dan keamanan dalam negeri, dilakukan ketika pemerintah Yaman mengajukan kemungkinan Saleh akan menandatangani rencana penyerahan kekuasaan yang diprakarsai Dewan Kerja Sama Teluk. Langkah ini dilakukan setelah seruan berbulan-bulan agar ia mengundurkan diri.

Perjanjian itu menetapkan Saleh meninggalkan kekuasaan dalam waktu 30 hari. Sebagai imbalannya, ia akan memperoleh kekebalan dari penuntutan.

Bentrokan-bentrokan mematikan antara suku oposisi dan pasukan Saleh mengguncang Sanaa. Bentrokan tersebut menewaskan lebih dari 60 orang sejak Selasa. Kelompok suku yang setia pada pemimpin oposisi kuat Sheikh Sadiq al-Ahmar terlibat dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah di Sanaa setelah Saleh menolak menandatangani perjanjian transisi yang ditengahi negara-negara Teluk itu.

Saleh, yang telah berkuasa selama 33 tahun, menghadapi protes sejak Januari untuk menuntut pengunduran dirinya. Aksi tersebut disambut dengan tindakan keras aparat keamanan. Demonstrasi menuntut pengunduran diri Saleh telah menewaskan lebih dari 200 orang.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement