REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Mesir Sabtu (4/6) mendadak menutup jalur penyeberangan Rafah, yang merupakan satu-satunya pintu bagi warga terkepung Jalur Gaza untuk berhubungan dengan dunia luar. Penutupan jalur penyeberangan Rafah itu dilakukan tanpa pemberitahuan dan diketauhui alasan-alasan.
Kantor berita Fars melaporkan, puluhan warga Gaza Sabtu mendapati pintu gerbang jalur penyeberangan Rafah tertutup rapat. Sejak dibuka bulan lalu, ini pertama kalinya gerbang penyeberangan Rafah ditutup.
Para pejabat perbatasan Gaza menyatakan bahwa tiga bus yang mengangkut 180 warga Palestina, telah menanti di gerbang penyerangan Rafah sejak pagi. Mereka marah karena penutupan perbatasan Rafah itu terjadi tanpa pemberitahuan dari pejabat Mesir.
Pada Jumat 27 Mei, pemerintah Mesir menyatakan bahwa perbatasan Rafah dibuka secara permanen mulai jam 9 pagi hingga 9 malam waktu setempat setiap hari kecuali Jumat dan hari libur.