REPUBLIKA.CO.ID,GAZA CITY--Tempat penyeberangan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza dibuka kembali Rabu, mengakhiri penutupan empat hari di tengah-tengah tidak adanya kesepakatan antara para pejabat Mesir dan Hamas. "Pelintasan itu akan beroperasi kembali hari ini baik untuk keberangkatan maupun kedatangan," tambahnya.
Pembukaan kembali terminal itu Rabu mengakhiri penutupan yang dimulai 4 Juni ketika para pejabat Mesir menghentikan operasi di pihak mereka perbatasan itu hanya seminggu setelah mengumumkan terminal itu akan dibuka kembali secara permanen.
Para pejabat Palestina di bagian Gaza mengatakan waktu itu bahwa mereka tidak diberitahu terlebih dulu bahwa terminal itu akan ditutup, tetapi pesan telepon mereka ke pihak Mesir tidak dijawab.
Ratusan massa warga Palestina berkumpul di bagian Jalur Gaza terminal itu, marah karena tidak ada pengumuman penutupan itu, dan sehari kemudian Abu Shaar mengatakan pihak Palestina tidak akan memulai kembali operasi-operasi di Rafah sampai ada prosedur yang jelas disepakati dengan pihak Mesir.
Seorang pejabat Hamas mengatakan pekan lalu bahwa Palestina menginginkan Mesir mengizinkan lebih banyak orang melintas setiap hari, mempercepat operasi perbatasan itu, mengurangi waktu tunggu, dan menyetujui jam-jam operasi reguler.
Rafah adalah satu-satunya tempat pelintasan perbatasan yang tidak dikuasai Israel dan berita-berita keputusan Mesir untuk membuka kembali tempat penyeberangan itu disambut baik di Jalur Gaza, kendatipun Israel mengecam keras tindakan itu.