REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng tidak mempermasalahkan status kedatangan Wakil Presiden (Wapres) FIFA Pangeran Ali bin Al Hussein di Indonesia beberapa waktu lalu. "Kami tidak mempermasalahkan status kedatangannya. Yang jelas kami telah bertemu dan telah melakukan pembicaraan tentang perkembangan sepak bola Indonesia," kata Andi di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat.
Kedatangan pangeran asal Jordania itu ke Indonesia sempat dipertanyakan. Ada beberapa kalangan menilai kedatangannya ke Tanah Air bukan representasi federasi sepak bola dunia tetapi karena ada undangan. Hanya saja saat dikonfirmasi usai bertemu dengan pemilik suara atau lebih dikenal Kelompok 78 di Hotel Sultan Jakarta, Selasa (14/6) mengaku kedatangannya ke Indonesia berdasarkan mandat presiden FIFA Sepp Blatter.
Menurut dia, saat bertemu dengan Wapres FIFA, selain membahas masalah kongres PSSI juga membahas perkembangan sepak bola Indonesia ke depan setelah terbentuk kepengurusan baru periode 2011-2015. "Pertemuan itu adalah kesempatan pemerintah untuk bertemu FIFA dan menjelaskan semua permasalahan yang terjadi. Yang jelas respons Pangeran Ali cukup positif," katanya menambahkan.
Dengan adanya pertemuan itu, kata dia, adalah salah satu modal untuk terus melakukan komunikasi dengan FIFA karena banyak program dari federasi sepak bola dunia itu bisa diterapkan di Indonesia. "Program FIFA untuk pengembangan sepak bola sangat banyak termasuk Gold Program. Itu juga kami bicarakan," kata pria kelahiran Makassar itu.
Pangeran Ali datang ke Indonesia selama dua hari. Selain melakukan pertemuan dengan Menpora dan Ketua KONI/KOI Rita Subowo, pangeran Jordania itu bertemu dengan pemilik suara atau dikenal dengan Kelompok 78. Sebelum bertemu Kelompok 78 juga bertemu dengan dua kandidat ketua umum dan wakil ketua umum yang ditolak FIFA yaitu George Toisutta dan Arifin Panigoro.