REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setelah sekitar 2,5 jam berlangsung, akhirnya rapat terbatas kabinet selesai pada pukul 22.30. Salah satu hasil rapat itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menjelaskan kasus Ruyati bin Satubi pada Kamis (23/6). Ruyati merupakan Tenaga Kerja Indonesia yang dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi atas tuduhan pembunuhan.
"Jangan lupa pagi jam 09.00 di kantor presiden, Presiden akan jumpa pers soal kebijakan pemerintah terkait tenaga kerja Indonesia di luar negeri,"ujar Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, usai rapat terbatas di kompleks Istana Negara Rabu (22/6) malam.
Sekadar catatan, sejak kasus Ruyati mencuat Ahad kemarin atau empat hari lalu, Presiden belum berbicara secara langsung masalah ini. Penjelasan dari pihak Istana hanya disampaikan melalui Juru Bicara Presiden dan Staf-Staf khususnya. Julian bahkan menyerahkan masalah ini kepada Kementerian Luar Negeri.
Pada Rabu (22/6) pagi saat dialog dengan Peserta Pekan Nasional (PENAS) XIII Petani Nelayan 2011 di Tenggarong Kalimantan Timur Melalui Video Conference, presiden pun tidak menjelaskan masalah Ruyati ini secara khusus.
Dia hanya menjelaskan soal kehadirannya di International Labour Organization (ILO) di Jenewa Swiss. SBY mengatakan, nasib buruh kedepan harus lebih baik. Pemerintah bahkan berjanji untuk senatiasa melindungi Tenaga Kerja Indonesia.