Kamis 23 Jun 2011 16:50 WIB

Demi Sepotong Roti, Anak-anak Suriah Ini Rela Melawan Maut Melewati Perbatasan Turki

Anak-anak Suriah
Foto: Reuters
Anak-anak Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak itu berusia 10-15 tahun dan menjadi harapan keluarga mereka, setiap hari remaja Suriah itu menyeberang ke Turki, yang bertetangga untuk memperoleh makanan, dengan menghindari tentara Suriah yang menjaga semua desa perbatasan. Mahdi (13) menghisap rokok. Ia lelah tapi bertekad bulat. "Saya baru saja tiba dan pada sore hari saya akan membawa pulang roti, air dan biskuit," kata Mahdi kepada AFP Rabu, (22/6).

Ia berada di desa Guvecci di Turki selatan, dan dari tempat itu ia dapat melihat perbukitan di wilayah Suriah. Mahdi, yang ditemani oleh beberapa anak lelaki lain yang sebaya dengannya, menjelaskan ia adalah "kurir" buat kedua orang tua, kakek-nenek dan lima saudaranya. Kebanyakan anak yang berkeliaran di jalan-jalan Guvecci berasal dari kamp yang menampung ribuan orang Suriah yang meninggalkan tempat tinggal mereka, yang tersebar di sepanjang perbatasan dengan Turki.

Keluarga mereka enggan meninggalkan tempat tinggal darurat mereka, yang khawatir bahwa tempat mereka akan diambil-alih oleh keluarga lain sebelum mereka kembali. Banyak penghuni kamp tersebut mengatakan mereka menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Suriah yang berusaha memadamkan pemberontakan yang tak pernah terjadi sebelumnya terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Lebih dari 1.300 warga sipil telah tewas dan sebanyak 10.000 orang ditangkap, demikian penghitungan kelompok hak asasi manusia Suriah, dalam operasi tentara yang telah dikerahkan guna memadamkan protes pro-demokrasi di seluruh negeri tersebut. Turki, yang sudah menerima sebanyak 10.000 pengungsi Suriah, juga menyediakan bantuan kemanusiaan buat mereka yang menjadi pengungsi di wilayah perbatasan Suriah.

Namun ada kekurangan pangan parah, terutama agak ke dalam wilayah Suriah, kata beberapa sumber setempat. Polisi Turki yang bersenjata biasanya bersikap toleransi bagi anak-anak yang menyeberangi perbatasan dalam misi mereka untuk mencari makanan. "Polisi Turki pernah membantu saya membawa tas saya, yang berisi 20 gulung roti," kata Rafik, yang berusia 14 tahun.

"Ajo ikut, saya akan memperlihatkan kepada anda bagaimana kami melakukannya, tapi anda harus hati-hati, ini berbahaya buat orang dewasa," Mohammed (15) menjelaskan. Ia berjalan kembali mengikuti jalur perjalanannya melalui lahan tak bertuan di perbatasan. Orang harus menyusup untuk melewati penjaga di sekeliling hutan, lalu menunggu sampai polisi Turki di jalan perbatasan berbalik dan bergerak menuju Suriah, ia melanjutkan.

Sebagian anak muda itu berasal dari desa Suriah yang sepenuhnya dikuasai militer, termasuk Hidr-i Jous, yang terletak cuma beberapa kilometer dari perbatasan. Menurut warga desa Turki, militer Suriah bergerak maju setiap hari, dan sekarang telah mencapai wilayah perbatasan. Suara baku-tembak dan ledakan terdengar di Guvecci, Selasa (21/6). Suara itu berasal dari Suriah, kata mereka.

Seorang warga desa Turki mengatakan teman-temannya di Suriah memberitahu dia "sedikitnya enam tank" telah tiba di perbatasan "untuk mencegah orang menyeberang ke dalam wilayah Turki". Karim, seorang warga Suriah yang berada di Turki pada Selasa untuk membeli obat, mengatakan tak ada yang bisa dimakan di desanya, yang memiliki 3.000 warga.

Ia menolak untuk menyebutkan nama tempat tinggalnya "karena khawatir terhadap pembalasan oleh anak buah Bashar". Protes rakyat guna menuntut diakhirinya hampir 50 tahun kekuasaan oleh Partai Baath terjadi di Suriah pada 15 Maret. Tentara Suriah sejak itu telah memasuki pusat protes di seluruh negeri tersebut, dan menindas mereka yang tidak puas dengan aksi keras.

"Tak ada yang tersisa. Tentara berpatroli di ujung desa dan setiap orang ketakutan," kata Karim. "Kami mengirim anak-anak ke luar untuk mencari roti, tapi mereka cuma bisa membawa pulang tiga atau empat tas, padahal itu tidak cukup," ia menjelaskan.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement