REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE - Penghinaan terhadap Islam selama unjuk rasa di Cambridge oleh Liga Pertahanan Inggris (EDL) menurut pemimpin Muslim, tidak bisa diterima. Dewan Muslim Cambridge yang baru dibentuk, telah merilis pernyatakan kebijakan sebagai tanggapan rencana aksi grup ekstrimis sayap kanan pada 9 Juli nanti.
Dewan juga menyeru Muslim untuk tidak turut serta dalam protes tandingan yang diorganisir oleh Persatuan Menentang Fasisme dan Dewan Uni Perdagangan.
Muslim didesak tidak ikut menggunakan kekerasan dan mengabaikan semua ejekan dari para demonstran yang menentang pembangunan masjid di Mill Roda
Tanggapan yang dikeluarkan dewan berbunyi, "Kami sepenuh hati menerima hak demokrasi setiap orang dalam kebebasan berekspresi. Namun kami menekankan bahwa hak itu bukan berarti tanpa tanggung jawab. Kami berharap sensitivitas komunitas Muslim tidaklah dilanggar."
"Penggunaan komentar meremehkan, menghina atau sikap mengobarkan kebencian terhadap keyakinan dan nilai-nilai kami, atau apa pun yang dianggap suci oleh Muslim, tidak bisa diterima."
"Komunitas Muslim tidak akan menggunakan protes tandingan atau melakukan cara-cara kekerasan."
Dewan juga mengumumkan bahwa kegiatan ibadah rutin dalam masjid tidak akan dihentikan pada hari Sabtu nanti. Namun dalam pernyataan mereka menambahkan cukup prihatin terhadap keamanan dan keselamatan lokasi dan properti keagamaan penting juga anggota komunitas pada saat demo digelar.
"Kami siap melebarkan semua kerjasama dengan polisi dan layanan darurat demi memastikan tak akan ada yang terjadi saat situasi mendesak terjadi.
"Kami meminta semua anggota komunitas Muslim luas (lokal dan nasional) untuk menunjukkan dukungan mereka lewat solidaritas, alih-alih melakukan aksi kekerasan tandingan pada hari tersebut."
"Kami mendorong mereka untuk terlibat dengan komunitas lokal dalam dialog yang konstruktif,"
Dewan juga meminta grup-grup Muslim di luar Cambridge untuk tidak datang saat unjuk rasa berlangsung. Wakil presiden Dewan Muslim Cambridge, Mirza Baig, berkata, "Kami harap bisnis berjalan seperti biasa di Cambridge pada saat aksi dilakukan dan meminta Muslim di luar Cambridge untuk menjaga jarak. Kami tidak menginginkan unjuk rasa lebih dari sekedar aksi."
Polisi setempat telah mengatakan mereka tidak akan menoleransi kekerasan. Sementara pemimpin EDL, Tommy Robinson menyatakan sekitar 400 demonstran akan turun ke jalan pada Sabtu 9 Juli nanti. Dalam sejumlah aksi-aksinya, EDL dikenal anti-Islam.