REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf berpeluang menjadi Presiden The Inter Parliamentary Union (IPU) atau Inter Parlemen Dunia.
Hal itu dikatakan seorang peserta pertemuan The Working Group of The Asian Pasific Group of The Inter Parliementary Union (IPU) Azwar Abubakar di sela-sela pertemuan yang dihadiri oleh 10 negara anggota IPU se-Asia Pasifik di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
Azwar Abubakar mengemukakan, Nurhayati yang juga Anggota Komisi I DPR RI mendapat dukungan dari negara-negara Asia Pasifik untuk dicalonkan menjadikan Presiden IPU.
"Untuk Presiden IPU, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi Presiden IPU. Ada dukungan dari negara-negara Asia Pacifik atau region untuk memunculkan calon. Mereka mendukung Nurhayati menjadi Presiden IPU. Ide memunculkan beliau (Nurhayati) sangat kuat," kata Abubakar.
Ia menambahkan, karena ada dukungan dari negara-negara IPU se-Asia Pacifik terhadap Nurhayati Ali Assegaf, sudah seharusnya di dalam negeri juga memberikan dukungan, terutama di tingkat parlemen.
"Nurhayati itu calon yang bagus, kuat. Dia harus juga dapat dukungan dari parlemen. Akan percuma kalau hanya didukung dari luar negeri tapi tak didukung di dalam negeri sendiri, terutama dukungan dari parlemen," ujar dia.
Sementara itu, Vice Chairperson Committee for IPU Nurhayati yang memimpin pertemuan tersebut menyatakan, pertemuan The Working Group of The Asia Pasific Group of The IPU membahas tiga agenda penting IPU.
"Ada tiga agenda yang menjadi perhatian dari pertemuan hari ini. Pertama soal Strategic Plan IPU 2012-2017, kedua membahas Rule of Procedure di Asia Pacifik dan metode pencalonan Presiden IPU untuk periode mendatang. Hasil pertemuan ini akan dilaporkan ke Sekretariat Jenderal IPU yang berkedudukan di Jenewa (Swiss)," kata Nurhayati.
Pertemuan The Working Group of The Asian Pasific Group of The Inter Parliementary Union (IPU) dihadiri delegasi parlemen dari 11 negara, yaitu Australia, Kamboja, Kanada, Iran, Korea Selatan, China, India, Jepang, Thailand, Vietnam dan Indonesia sebagai tuan rumah.