REPUBLIKA.CO.ID,BENGHAZI--Kelompok pemberontak Dewan Peralihan Nasional (NTC), Jumat (15/7), menyambut baik pengakuan Kelompok Kontak Libya atas keabsahannya untuk mewakili rakyat Libya. NTC, dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Jumat dan dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Sabtu, juga memuji peran Amerika Serikat dalam mendorong pengakuan tersebut.
Kelompok Kontak Libya mengumumkan dalam taklimat Jumat pagi bahwa kelompok itu mengakui kelompok oposisi Dewan Peralihan Nasional sebagai interlokutor tunggal dan sah rakyat Libya. Pengumuman tersebut dikeluarkan tak lama setelah berakhirnya pertemuan keempat kelompok di Istanbul, Turki.
Kelompok itu, yang terdiri atas negara utama regional dan Barat, mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa pemerintah Muamar Gaddafi tak lagi memiliki keabsahan di Libya dan Gaddafi serta anggota keluarganya harus meninggalkan negeri itu.
Sementara itu Qaddafi, dalam pidato yang ditayangkan televisi Jumat, mengatakan pengakuan kelompok kontak tersebut terhadap apa yang disebut Dewan Peralihan Nasional tak mewakili keputusan rakyat Libya.
Qaddafi mengeluarkan pernyataan itu dalam rekaman pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi Libya kepada pendukungnya yang berkumpul di kota kecil Zliten, sekitar 150 kilometer di sebelah timur ibu kota negeri itu, Tripoli."Rakyat Libya tak diwakili oleh siapa pun, bahkan tidak oleh Muamar Qaddafi," katanya.
Ia menambahkan ia akan melanjutkan pertempuran sampai pasukan NATO terusir dari Libya, dan para pengkhianat mesti menyerahkan diri atau melarikan diri bersama pasukan NATO. Dalam pesannya, Qaddafi mengatakan ia tidak bisa membayangkan hari saat rakyat Libya, yang herois, diwakili oleh sekelompok pengkhianat yang membuka pintu Benghazi buat "pasukan salib".