REPUBLIKA.CO.ID,OSLO--Sedikitnya 17 orang tewas dalam penembakan terhadap sebuah kamp pemuda dan pemboman kantor pemerintah di Norwegia, Jumat. Banyak orang juga dilaporkan terluka dalam ledakan di kantor pemerintah pusat Oslo dan penembakan pada pertemuan sekolah musim panas milik Partai Buruh berkuasa kubu Perdana Menteri Jens Stoltenberg di sebuah pulau di luar ibu kota tersebut.
Polisi menyatakan belum memiliki petunjuk mengenai siapa yang mendalangi serangan itu, namun pelaku penembakan yang menyamar sebagai polisi telah ditangkap. Para pemimpin AS dan Eropa mengutuk serangan itu dan menjanjikan solidaritas dengan Norwegia, sebuah negara anggota NATO yang terlibat dalam misi militer internasional di Afghanistan dan Libya.
Media setempat mengutip para pejabat yang mengatakan, 10 orang tewas dalam penembakan di sebuah kamp pemuda di Utoeya, sebuah pulau di luar Oslo, dimana Stoltenberg dijadwalkan menyampaikan pidato kepada 560 peserta yang hadir. "Kami menerima informasi mengenai kematian 10 orang dan tujuh orang cedera" dalam penembakan itu, kata juru bicara kepolisian Bjoern Erik Sem-Jakobsen, seperti dikutip oleh situs berita Nettavisen.
"Angka itu masih tidak pasti namun itu lah yang bisa kami berikan sejauh ini," katanya. Media setempat mengutip saksi yang menggambarkan pria bersenjata itu sebagai seorang Eropa utara dengan senapan otomatis, namun laporan itu belum bisa dikonfirmasi. Polisi Norwegia menyatakan khawatir mengenai kemungkinan ada peledak di pulau itu.
Sebelumnya, ledakan bom berkekuatan besar mengguncang perkantoran pemerintah pusat di Oslo yang mencakup kantor perdana menteri dan kementerian-kementerian. Stoltenberg aman dan tidak ada laporan mengenai pejabat tinggi pemerintah yang tewas atau cedera. "Kami bisa memastikan bahwa tujuh orang tewas dan dua cedera serius" dalam serangan bom itu, kata seorang juru bicara kepolisian kepada wartawan di Oslo. Sejumlah orang lain cedera, kata polisi.
Ledakan itu menghancurkan sebagian besar jendela di bangunan pemerintah pusat 17 lantai itu, mengirim asap tebal di kota tersebut dan menyebarkan puing-puing logam dan sampah lain hingga ratusan meter. Kementerian-kementerian berdekatan juga terkena, termasuk kementerian perminyakan yang terbakar. Sampah-sampah besar berserakan di jalan.
Polisi menutup tempat kejadian dan meminta penduduk tetap berada di dalam rumah mereka. Norwegia, negara anggota NATO, beberapa kali diancam oleh para pemimpin Al-Qaida karena keterlibatannya di Afghanistan. Kekerasan politik sejauh ini tidak terjadi di negara itu, yang terkenal karena mensponsori Hadiah Nobel Perdamaian dan menengahi konflik-konflik, termasuk Timur Tengah dan Sri Lanka.
Norwegia juga mengambil bagian dalam pemboman pasukan NATO di Libya, dimana Muammar Gaddafi telah mengancam akan melakukan serangan balasan ke Eropa.