Senin 25 Jul 2011 19:47 WIB

BEM Takkan Ikut Arus 'Pemakzulan'

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: cr01
Duet SBY-Boediono
Foto: pemiluindonesia.com
Duet SBY-Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menguatnya kembali isu- isu politik, konspirasi, penegakan hukum dan korupsi di dalamnya telah menurunkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan SBY-Boediono.

Sebagian ketidakpercayaan terhadap pemerintahan ini bahkan telah mengendaki agar kepemimpinan SBY-Boediono ini segera diakhiri atau diganti, dengan alasan belum mampu membawa perubahan seperti yang diharapkan.

Namun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia belum akan mengikuti 'arus' yang mulai menggulirkan wacana pergantian kepemimpinan bangsa atau pemerintahan SBY-Boediono ini.

"Kami belum ikut 'arus' yang menyeret wacana ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah ini ke dalam wacana ketidakpuasan terhadap figur pemimpin," ujar Ketua Umum BEM UI, Maman Abdurakhman, Senin (25/7).

BEM, lanjutnya, masih akan fokus pada persoalan kritik dan tuntutan terhadap perbaikan kinerja seluruh lini birokrasi pemerintahan dalam berbagai aspek. Karena berbagai persoalan bangsa yang tak terselesaikan dan akhirnya mulai menjatuhkan kepercayaan pemerintah ini masih bermuara pada mekanisme dan sistem kinerja birokrasi yang masih buruk.

Maman juga mengakui, kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan SBY-Boediono kali ini memang kembali menurun, karena menguatnya isu politik, konspirasi, penegakan hukum dan korupsi di dalamnya.

Karena itu, masalah menurunnya kepercayaan masyarakat ini harus segera disikapi oleh pemerintah melalui perbaikan performa maupun kinerja dalam berbagai bidang. "Jika hal ini dibiarkan pemerintah SBY, evaluasi kinerja pemerintahan ini akan terus menguat dan mengarah pada evaluasi kinerja figur kepemimpinan," imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement