Kamis 28 Jul 2011 17:34 WIB

Hasyim Muzadi: Terorisme Dipengaruhi Radikalisme Agama

Hasyim Muzadi
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi mengatakan fenomena terorisme yang melanda Indonesia dalam 12 tahun terakhir dipengaruhi oleh faktor mewabahnya faham radikalisme agama. "Terorisme berkembang seiring dengan massifnya perkembangan faham radikalisme agama. Maraknya gerakan radikalisme agama menjadi ladang subur bagi terorisme," kata Muzadi di Bogor, Kamis.

Hasyim Muzadi yang juga ketua umum tanfidziyah PBNU periode 1999-2004 dan 2004-2010 pada Kamis, menyampaikan ceramah ilmiah yang dikemas dalam bentuk "stadium general" yang digagas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bogor. "Stadium General" PCNU Kota Bogor dipusatkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Ghazaly, Kotaparis, Kelurahan Pondokelapa, Bogor Tengah. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 1.000 jama'ah yang datang dari berbagai penjuru Kota Bogor.

Hasyim Muzadi mengemukakan, terorisme yang dalam 12 tahun terakhir melanda berbagai penjuru Tanah Air, bukan faham dan budaya bangsa Indonesia. Umat Islam Indonesia, tidak mengenal faham terorisme. Bahkan berabad-abad Islam berkembang di Nusantara, tidak pernah terjadi aksi terorisme.

"Islam berkembang di Indonesia secara damai, melalui jalur budaya. Islam Indonesia dapat beradaptasi dengan kebudayaan Nusantara yang sangat heterogen. Karena itu, saat Islam hadir, penduduk Indonesia yang telah memeluk agama beragam dapat menerima Islam dengan tangan terbuka. Ini karena Islam tidak pernah melakukan kekerasan dalam menyebarkan misi," ujar Hasyim Muzadi.

Hasyim mengemukakan, radikalisme agama merupakan faham baru yang berasal dari budaya Timur Tengah. Faham "transnasional" tersebut berkembang pesat setelah kran kebebasan dibuka lebar-lebar Indonesia, menyusul reformasi politik pada 1998.

"Sebelum reformasi, tidak ada satu pun peristiwa terorisme yang melanda Indonesia. Islam dapat berkembang dan bertahan selama berabad-abad di Indonesia, karena disebarkan secara damai tanpa kekerasan," ujar pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang, dan Depok.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement