REPUBLIKA.CO.ID,SRINAGAR - Dua tentara India tewas Sabtu (30/7) dalam bentrokan sengit dengan gerilyawan di perbatasan de fakto yang membagi Kashmir antara India dan Pakistan. Demikian menurut militer.
Itu adalah bentrokan senjata kedua antara gerilyawan Kashmir dan tentara di distrik Kupwara di Kashmir utara pekan ini. Pada Kamis lalu, seorang pejabat militer tewas di distrik yang sama dalam bentrokan dengan gerilyawan yang akan menyusup ke Kashmir India.
"Kami telah menggagalkan upaya lainnya oleh militan untuk menyusup ke wilayah kami dari Kashmir yang diperintah Pakistan," kata juru bicara militer India, J.S. Brar, pada AFP di ibu kota musim panas negara bagian itu, Srinagar. "Dua dari tentara kami tewas."
Ia menambahkan bahwa pertempuran itu masih berlangsung di sebuah tempat yang sulit. India mengatakan mereka secara tetap mencegat gerilyawan yang akan menyelinap masuk ke Kashmir India untuk memerangi pemerintah New Delhi di wilayah Himalaya yang indah itu. Pakistan membantah tuduhan India bahwa negara itu telah membantu gerilyawan melintas ke Kashmir India.
Pertempuran terakhir itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri India S.M. Krishna dan timpalannya dari Pakistan, Hina Rabbani Khar, menguraikan di New Delhi pekan ini, komitmen negara-negara itu untuk memerangi militansi, meningkatkan perdagangan dan mendukung proses perdamaian. India dan Pakistan telah melakukan dua dari dari tiga perang mereka karena masalah Kashmir yang mayoritas Muslim. Masing-masing negara itu menguasai sebagian wilayah tersebut, tapi mengklaim seluruh wilayah itu.
Proses perdamaian dimulai lagi setelah ditangguhkan oleh India menyusul serangan Mumbai 2008. India persalahkan pada gerilyawan yang bermarkas di Pakistan. Serangan itu menurut laporan pemerintah India menewaskan 166 orang.
Perlawanan terhadap pemerintah New Delhi telah menyebabkan lebih dari 37.000 orang tewas sejak 1989. Demikian menurut hitungan resmi.