REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI - Mabes Polri akan menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan jatuhnya helikopter Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), saat akan lepas landas, Selasa (2/8) usai memantau situasi terakhir Pemilukada Kabupaten Buton.
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Muh Fachrurrozi, yang dihubungi ANTARA melalui telepon dari Kota Baubau, Rabu mengatakan, penyebab jatuhnya helikopter yang di dalamnya terdapat tiga perwira Polda Sultra itu belum diketahui.
Tiga perwira Polda yang ikut dalam pesawat yang naas di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Lakudo, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton adalah Karo Ops Polda Sultra, Kombes Pol Drs I Nyoman Suryasta, Direktur Sabara Kombes Yossie Haryoso dan Kapolres Baubau AKBP Daniel Adityajaya.
"Kami belum tahu penyebab jatuhnya helikopter saat hendak melakukan take of (terbang) meninggalkan lapangan sepak bola Lakudo dan akan terbang menuju Kota Baubau. Oleh karenanya itu kita masih menunggu tim Mabes Polri," kata AKBP Fachrurrozi.
Ia mengatakan, kondisi ketiga perwira Polda Sultra itu dalam keadaan sehat walafiat dan sudah melakukan aktivitas kembali. Sementara pilot pesawat AKP, Edy P dan mekaniknya Deden F, yang mengalami sedikit lecet di bagian tubuh masih dalam perawatan tim medis di rumah sakit Kota Baubau.
Menurut Fachrurrozi, kegiatan pemanatauan pengamanan sebelum pelaksanaakn Pemilukada di Kabupaten Buton yang direncanakan berlangsung Kamis (4/8)merupakan tugas rutin untuk melakukan pemantauan pengamanan dan sekaligus pengecekan dilapangan hingga pada tingkat PPK maupun di masing-masing TPS.
Sumber lain yang diterima ANTARA terkait jatuhnya pesawat helikopter Polda itu, bahwa dugaan penyebab jatuhnya pesawat itu yang saat hendak terbang, tiba-tiba posisi pesawat miring sehingga baling-baling menyentuh tanah kemudian terjatuh.
Menurut sumber yang enggan disebut identitasnya itu, saat kejadian pada sore hari, kondisi cuaca di wilayah Lakudo saat itu memang angin sedang bertiup kencang.