REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Mantan presiden Mesri, Hosni Mubarak muncul di pengadilan untuk menghadapi tuduhan korupsi dan pembunuhan atas demonstran selama revolusi yang memaksanya dari kekuasaan pada Februari. Mubarak diterbangkan ke Kairo untuk sidang pada hari Rabu. Sebelumnya, ia berada dari Sharm el-Sheikh, resor Laut Merah di mana ia telah tinggal sejak kejatuhannya.
Rabu Siang menandai penampilan publik pertama sejak ia digulingkan dalam pemberontakan yang populer pada 11 Februari. Sidang dilakukan di pengadilan sementara di akademi kepolisian di Kairo dan disiarkan secaralangsung di televisi pemerintah Mesir.
"Ini adalah pertama kalinya bahwa pemimpin Arab digulingkan oleh rakyatnya sendiri sedang diadili oleh rakyatnya sendiri," lapor Al Jazeera dari luar pengadilan.
Lebih dari 800 orang tewas dan sekitar 6.000 cedera dalam 18 hari protes yang akhirnya berhasil menggulingkan rezim Mubarak.
Habib el-Adly, mantan menteri dalam negeri Mubarak, dan enam perwira senior polisi juga dituduh dengan pembunuhan dan percobaan pembunuhan sehubungan dengan mereka yang tewas selama pemberontakan.
Dua putra Mubarak, Gamal dan Alaa Mubarak, juga diadili atas tuduhan korupsi.
Di luar gedung pengadilan pada hari Rabu, layar didirikan untuk menunjukkan persidangan.
Sebelum proses dimulai, ada bentrokan di luar akademi kepolisian antara kubu anti-Mubarak dan kelompok pendukungnya. Mereka saling lempar batu dan beberapa orang terluka. Polisi anti huru hara kemudian bergerak untuk memisahkan pengunjuk rasa. Keamanan tetap ketat, dengan kawat berduri dan ratusan tentara di sekitar kompleks.