Jumat 05 Aug 2011 18:01 WIB

Ideologi Dibalik Breivik (VI): Siapakah Orang-orang yang Mempengaruhi Intelektual Pembunuh?

Gerakan anti menara masjid yang diusung partai ultra kanan SVP berhasil digolkan menjadi undang-undang di Swiss
Gerakan anti menara masjid yang diusung partai ultra kanan SVP berhasil digolkan menjadi undang-undang di Swiss

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO - Politisi ultra-kanan bukan satu-satunya yang bisa disalahkan. Golongan konservatif pun, seperti ditulis Der Spiegel, harus menanyai diri sendiri bagaimana mereka berkontribusi terhadap atmosfer yang memunculkan 'penyelamat tunggal' yang melakukan pembantain

New York Times, bahkan menuding Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy serta Kanselor Jerman, Angela Merkel ikut berperan dengan menunjukkan keraguan bahwa Eropa mampu terbuka menyerap pendatang baru.

Apakah Eropa kini diliputi hawa pemikiran pembunuh ultra-kanan? Sejak tragedi Norwegia berlangsung, pertanyaan itu sulit dijawab dengan 'tidak'.

Dengan manifestonya yang mengutip sumber jurnalis, pemikir dari sana-sini, Breivik telah melemparkan bom ke masyarakat Eropa. Debat antara kanan dan kiri, antara pendukung multikulturalisme dan penyelamat Barat, telah memantik percikan berbahaya dan dorongan membunuh dalam kepalanya, itulah pengakuan Breivik.

Mereka yang kerap mempromosikan pemikiran itu kini duduk di kursi panas. Menurut sebuah pesan yang ditayangkan di sebuah blog anti-Islam berbahasa Jerman, pi-news.net, 24 jam setelah pembunuhan di Oslo dan Utoya, Breivik menulis komentar, "Sebagian besar dari juga dapat ditemukan dalam forum ini."

Bencana Konservatif

Huruf 'p.i' adalah singkatan dari 'politically incorret' yang menjadi seruan bagi pengarang tulisan-tulisan xenofobia yang ingin menjauhkan diri dari arus utama, politik sosial yang mengusung toleransi dan sikap saling menghormati.

Blog itu dibuat pada 2004 oleh Stefan Herre, seorang guru fisika di bagian barat Jerman. Ia mengklaim menerima 50 ribu klik perhari dan dipandang sebagai salah satu forum anti-Islam internet terpenting di Jerman.

Sebelum kontroversi kartunis Denmar yang melecehkan Rasul Muhammad merebak pada 2005, Stefan adalah satu-satunya pemilik blog. Namun kini ia membuka kemungkina orang bergabung dan kini jumlah anggota dan identitas pengelola blog tak lagi diketahui.

Sejak akhir 2007, grup tersebut, yang menyebut diri pro-Amerika dan pro-Israel, telah menggelar sejumlah diskusi dan acara di luar negeri, diduga mereka cemas dengan ancaman bila statusnya sebagai 'pejuang anti-Islamisasi di Eropa' terekspos.

Dua hari setelah pembantaian, seorang pengarang dengan nama samaran, Frank Furter, menggambarkan serangan di Norwegia sebagai 'bencana konservatif'. Ia berpendapat masalah yang mendorong Breivik melakukan serangan adalah terlalu nyata, tak jauh dari isu imigran Muslim dan kehadiran Islam di Eropa

Terutama, ia menekankan, masalah integrasi Muslim imigran yang ditemukan di mana-mana, peningkatan Islamisasi dan sikap diktatorship sayap kiri yang berpotensi menghilangkan identitas di kalangan Eropa.

Banyak blog-blog miliki golongan ultra kanan, menggunakan konflik nilai Barat terhadap nilai-nilai Islam sebagai dalih untuk menghasut Islamofobia.

Di dalam pi-news terdapat banyak komentar pembaca (kerap ditulis dalam bahasa Jerman yang buruk, kadang tanpa koma satu pun). Salah satunya dari seorang pembaca dengan nama samaran Warwolf. "Saya berharap seandaianya pembunuhan dimulai di sini di Jerman dan Eropa, maka para sayap kiri adalah kelompok pertama yang harus dipenggal. Saya berdoa terjadi perang,"

Itu hanyalah sedikit komentar dan langkah yang mengarah ke dunia ketidakwarasan ala Anders Breivik.

Tidak Masuk Penyelidikan

Tak seperti gerakan Muslim, pi-news tidak akan dijadikan kasus oleh badan intelijen domestik Jerman yang memonitor aktivitas ekstremisme di negara tersebut. "Meski kami terus memantau grup tersebut, tak ada kondisi hukum untuk memasukkan dalam laporan kami," ujar jurubicara badan tersebut pekan lalu.

Departemen untuk Perlindungan dan Konstitusi juga berargumen bahwa hanya karena dukungan secara nyata terhadap Israel, AS dan konstitusi Jerman, pi-news ta bisa dikategorikan sebagai ekstremis sayap kanan.

Itu berarti orang-orang macam 'Warwolf' dan 'Proxima Centauri' dapat dengan tenang menyiapkan diri menggelar acara bagi partai ultra-kanan, Die Freiheit (Kebebasan) di Berlin pada 3 September nanti. Pendiri partai itu sangat dekat dengan Stefan Herre. Dalam acara juga akan hadir politisi Belanda, Geert Wilders dan juga anggota Partai Rakyat Swiss--yang menggolkan larangan pendirian menara masjid di Swiss--, Oskar Freysinger.

Para rasis, individu tunggal penyelamat dunia, tentara perang salib, anggota Knight Templar dan pelindung Barat di penjuru dunia, masih menurut Spiegel, telah menjalin hubungan. Di Jerman, mereka melakukan provokasi agresif dalam Nürnberg 2.0.

Itu adalah nama sebuah situs yang bertujuan membangkitkan sidang kriminal perang Nazi. Situs itu dengan keras mengkritik pembela Islam, termasuk penulis sejumlah media massa, seraya menuding bahwa mereka harus bertanggung jawab di depan publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement