Jumat 12 Aug 2011 10:38 WIB

Jejaring Sosial Bakal Dilarang di Inggris? Ini Jawaban Facebook dan Twitter

Facebook (ilustrasi)
Facebook (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Menteri Dalam Negeri Theresa May telah menyerukan pertemuan dengan tiga perusahaan penyedia jejaring sosial dalam beberapa minggu mendatang, menurut media Inggris.

Banyak dari pelaku rusuh London, Inggris dilaporkan digunakan BlackBerry Messenger (BBM) untuk berkomunikasi. "Mereka ber-BBM untuk merancang kerusuhan," kata May.

Selain gratis, pesan BBM juga lebih pribadi dan instan. Sebuah survei terbaru menemukan bahwa 37 persen  remaja Inggris lebih memilih smartphone BlackBerry ketimbang yang lain.

Twitter dan Facebook telah digunakan juga, meskipun situs tersebut juga telah digunakan untuk mengatur upaya pembersihan dan panggilan untuk perdamaian di tengah kerusuhan yang dimulai di London Tottenham.

Sebelumnya di depan Parlemen, Perdana Menteri Inggris David Cameron menuding situs jejaring sosial dan layanan Blackberry Messenger (BBM) turut andil dalam menggelorakan kerusuhan London sejak akhir pekan lalu. Ia mewacanakan untuk melarang layanan situs jejaring sosial itu di Inggris.

Perwakilan dari Facebook dan Twitter mengatakan mereka akan dengans enang hati bertemu dengan pemerintah, meskipun keduanya mungkin akan berkeberatan untuk disensor atau ditutup di Inggris.

Twitter telah mengatakan tidak memiliki niat untuk memblokir akun atau menghapus posting, sementara Facebook telah mengatakan secara terbuka bahwa ia sudah menutup halaman yang secara eksplisit menghasut kekerasan.

Pembuat smartphone asal Kanada, Blackberry menyatakan  akan bekerja sama dengan polisi London untuk membantu mengidentifikasi perusuh yang mungkin telah menggunakan BlackBerry untuk merencanakan kekacauan.

sumber : CNN
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement