REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kepala Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, menegaskan Umar Patek belum dinyatakan terlibat dalam pelatihan militer di Bukit Jalin Jantho, Aceh. Namun, Polri mengatakan Umar Patek mengetahui dan dianggap terlibat dalam pelatihan tersebut.

"Umar Patek tahu tentang pelatihan militer di Aceh," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam, yang ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (12/8).

Anton menambahkan penyidik menduga Umar Patek mengetahui dalam pelatihan militer yang telah memvonis Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Ustadz Abu Bakar Ba'asyir itu. Namun, peran Umar Patek dalam pelatihan militer itu belum diketahui.

Ia pun mengharapkan pemeriksaan Umar Patek di Indonesia itu dapat berkembang ke siapa saja jaringan dalam aksi terornya. "Umar Patek tahu. Makanya, kita berharap dapat mengungkap jaringan yang lain," tegas mantan Kapolda Jawa Timut itu.

Mengenai kuasa hukum Umar Patek, Anton mengatakan telah menunjuknya yaitu Asludin Hatjani. Saat ditanya kenapa Umar Patek tidak menunjuk kuasa hukum sendiri misalnya memilih dari Tim Pengacara Muslim (TPM), Anton mengatakan disediakan penyidik. "Iya, disediakan penyidik," pungkasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika