REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Terpidana bom Bali, Hisyam bin Alizein, alias Abu Syekh, alias Umar Patek mengaku sama sekali tidak mengenal kelompok teroris yang akhir-akhir ini menebar teror di Indonesia.
Sebab, kata dia, eskalasi kelompok teror sudah banyak berubah. Artinya, pelaku teror bom Bali pada 2002 dengan saat ini sama sekali tidak ada kaitannya.
"Sama sekali tidak mengetahui (jaringan teroris yang melakukan teror akhir-akhir ini). Karena eskalasinya sudah sangat berbeda," ujar Umar Patek di Porong, Sidoarjo, Rabu (20/11).
Biar bagaimanapun, kata Umar Patek, kelompok teroris tersebut tidak semestinya melakukan aksi teror di Indonesia. Karena, kata dia, Pemerintah Indonesia sangat menjaga keamanan dan kenyamanan beribadah semua umat beragama.
"Tidak pernah melarang umat Islam beribadah dan tidak ada larang terhadap yang lain untuk beribadah. Maka tidak selayaknya melakukan aksi teror di negeri ini. Mereka juga tidak selayaknya melakukan penyerangan terhadap simbol-simbol negera," kata Umar Patek.
Umar Patek menyatakan, saat ini ia siap mengambil peran membantu pemerintah dalam menyadarkan kelompok-kelompok yang terpapar paham radikal. Sehingga kembali ke jalan yang benar, dan tidak lagi melakukan aksi-aksi teror di negeri ini.
"Insya Allah saya bisa menyadarkan kepada teman-teman yang masih memiliki pemahaman terorisme untuk kembali ke jalan yang benar, kembali ke ajaran-ajaran Islam yang lebih baik," ujar Umar Patek.