Rabu 24 Aug 2011 12:16 WIB

Kemenkeu Masih Butuh Pegawai 400 - 500 Pegawai Baru

Red: Siwi Tri Puji B
Kementerian Keuangan, ilustrasi
Kementerian Keuangan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Mulia P Nasution, menyatakan pihaknya siap terapkan moratorium selektif yang akan segera dilakukan pemerintah, Mulia mengatakan akan segera melakukan hal tersebut untuk menwujudkan jumlah ideal serta meningkatkan kualitas pegawai negeri sipil dari Kementerian Keuangan.

Namun, ia menjelaskan, masih ada pos-pos dalam Ditjen Bea dan Cukai serta Ditjen Pajak yang masih membutuhkan formasi pegawai baru terutama untuk mengisi kantor di wilayah vital seperti bandara udara, perbatasan, serta Indonesia bagian timur.

"(Ditjen) Pajak dan Bea Cukai buka tapi semuanya itu masih dalam kerangka reformasi birokrasi yang nantinya akan di-review oleh tim Reformasi Birokrasi Nasional. Kalau disetujui, formasinya ditetapkan baru kami merekrut," ujar Mulia.

Menurut dia, Kementerian Keuangan membutuhkan 400-500 pegawai baru untuk ditempatkan di wilayah vital tersebut yang memerlukan kualifikasi tertentu karena jumlahnya masih terbatas.

"Yang jelas kami butuh sarjana sekitar 400-500 orang. Untuk kantor pusat dan daerah di Indonesia bagian timur. Selain itu di Bea Cukai ada kualifikasi khusus anak buah kapal dan itu kita masih kekurangan," ujarnya.

Ia menjelaskan, kalaupun ada penerimaan PNS pada tahun depan, jumlahnya terbatas dan tidak dalam jumlah besar karena harus dikombinasikan dengan kebutuhan pegawai serta program pensiun dini.

"Masih ada penerimaan PNS tahun depan tapi lebih dikendalikan, apalagi itu kan harus dikombinasikan dengan kebijakan pensiun dini sehingga nanti bisa dicapai komposisi dan jumlahnya," ujarnya.

Mulia memastikan sejak 2007 Kementerian Keuangan sudah tidak lagi mengangkat pegawai honorer karena banyak honorer yang asal-usulnya tidak jelas, selain karena ingin lebih meningkatkan kualitas pegawai negeri sipil.

"Dulu keberadaan honorer benar-benar sudah memenuhi persyaratan kualifikasi, kemudian masuknya bersaing, tapi yang terjadi honorer itu malah dari kerabat kantor, asal usulnya tidak jelas. Oleh sebab itu di Kemenkeu karena kami ingin meningkatkan kualitas, jadi kami memutuskan sejak 2007 kita tidak angkat honorer," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement