REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI – Muammar Qadafi dikenal sebagai pemimpin yang eksentrik. Ia pernah dinobatkan sebagai ‘raja diraja’ oleh orang-orang Selatan Sahara. Setelah pemberontak berhasil merangsek kediamannya, barang-barang sang diktator menjadi incaran pemberontak.
Seorang pemberontak Libya, Al-Windy, mengenakan topi flamboyan militer yang katanya ia ambil dari kamar tidur Muamar Qadafi di Tripoli. Ia berencana menghadiahkan topi itu pada ayahnya. "Saya akan memberikan topi ini kepada ayah sebagai hadiah karena dia telah banyak menderita akibat ulah Qadafi dan pengikutnya," katanya, Rabu (24/8).
Al-Windy adalah salah satu pasukan pemberontak yang ikut menyerang kompleks kediaman pemimpin rezim diktator tersebut dan mengambil topi serta piala di sana. "Saya masuk ke dalam kamar Qadafi, dan ini benar-benar nyata. Ya Allah, aku berada di kamar Qadafi. Ya Allah, selanjutnya inilah yang terjadi. Aku menemukan ini. Ini adalah keberuntunganku," seru Windy yang mengambil topi merah dan abu-abu dengan sulaman benang emas di kepalanya.
Windy merasa sangat bangga dengan momentum seperti ini karena rakyat Libya telah menunggu selama 42 tahun. Selain topi dan tongkat upacara, harta pribadi milik Qadafi yang diambil pemberontak adalah kereta golf.
Setelah pemberontak memasuki kompleks kediaman Qadafi, mereka menarik poster ke bawah dan membuang patung tangan yang memegang pesawat Apache AS. Tetapi pemberontak tidak menemukan sang diktator.