Telah hampir 10 bulan sejak bencana Merapi pada akhir tahun 2010, kehidupan desa-desa yang terkena erupsi Merapi telah memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Berbeda dengan suasana tahap tanggap darurat yang hiruk-pikuk dan banyaknya bantuan dari lembaga maupun individu, tahap rehabilitasi dan recovery ini sepi dari keramaian tersebut.
Namun bencana kemanusiaan sesungguhnya baru saja dimulai, penduduk desa yang kembali ke rumah mereka mendapati infrastuktur desa mereka rusak. Salah satu yang teramat penting adalah air bersih.
Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) adalah salah satu dari sedikit lembaga yang masih berkiprah membantu penduduk desa di lereng Merapi mengatasi persoalan yang mereka hadapi, terutama dalam masalah air bersih. Dusun Pule, desa Tegal Randu, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang Jawa Tengah adalah salah satu lokasi rehabilitasi sarana air bersih yang berhasil dibangun dari dana wakaf yang dihimpun oleh BWA. Setelah dusun Pule, Tegal Randu, BWA akan melanjutkan pembangunan sarana air bersih untuk dusun Trono, desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Magelang.
Warga dusun Trono saat ini harus mengambil air yang mereka butuhkan dari sumber mata air yang berjarak 1.5 km dari desanya, karena erupsi Merapi telah menutup mata air lama dekat desa mereka di tepi sungai Senowo.
Parman, salah satu warga Trono, dengan hati-hati menghindari tanah basah yang licin, menuruni tebing sedalam 100 meter menuju sumber mata air. Dengan tertib, ia berdiri di belakang warga lainnya yang juga antri untuk menimba air.
Setelah mendapatkan yang diinginkannya, ia bergegas, menaiki jalan yang sama. Namun perjalanan kali ini lebih berat dari sebelumnya, lantaran jalannya menanjak sembari memikul dua jerigen air bersih.
“Sampun dipun diirit-irit namun tasih kirang (sudah dihemat tapi masih saja kurang), “ ujarnya. Begitulah kehidupan sehari-hari Parman dan sekitar 100 KK warga Trono lainnya saat ini tengah berjuang mendapatkan air bersih pasca kembali dari pengungsian, beberapa bulan lalu.
Mata air baru yang berjarak sekitar 1,5 Km meter dari desa ini, ternyata berada di sebuah tebing yang dalamnya 100 meter.
Wakaf Sarana Air Bersih
Untuk meringankan beban mereka, Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) bersama dengan Ust Yogi Apqari, partner lapang BWA di Magelang, berencana membangun sarana air bersih untuk kebutuhan warga dusun tersebut.
Rencananya dari mata air di alirkan ke bak penampungan I, dari Bak I disalurkan ke bak pembagi utama dusun (Bak II) dengan pipanisasi sepanjang 1,5 kilometer. Kemudian dari Bak II, disalurkan untuk mengisi bak pembagi RT (Bak III) sebanyak 5 unit. Dari Bak III kemudian disalurkan ke bak pembagi rumah (Bak IV) sekitar 15-20 unit.
Pembangunan sarana air bersih ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itulah, BWA mengajak kaum Muslim membantu pembangunan sarana air bersih Dusun Trono dengan dana wakaf yang dihimpun melalui situs www.wakafquran.org.