REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku turut berduka cita atas meninggalnya Abah Anom. Menurut Mahfud, Abah Anom adalah ulama sepuh yang bukan hanya mengajarkan kitab-kitab secara konvensional.

Beliau juga aktif melakukan kegiatan-kegiatan social, bahkan terapi untuk korban-korban narkotika dengan cara menguatkan kesadaran keagamaan. Banyak pecandu narkoba yang sembuh setelah mengikuti terapi agama yang dilakukan Abah Anom.

Menurut Mahfud, banyak orang-orang besar, kaya, dan pejabat yang sulit membimbing anaknya sendiri sering meminta pertolongan penyembuhan kepada Abah Anom. "Umat Islam dan bangsa Indonesia kehilangan beliau. Semoga beliau mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," ujar Mahfud, Senin (5/9).

Abah Anom meninggal dunia di usia 99 tahun, Senin, sekitar pukul 12.00 WIB karena mengidap penyakit jantung. Abah Anom, yang memiliki nama lengkap KH Shohibulwafa Tajul Arifin Ra, meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit TMC Kota Tasikmalaya.

Keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya merupakan pesantren yang telah banyak mencetak manusia dan generasi muda yang baik dengan menuntut ilmu tentang keagamaan Islam. Pondok pesantren Suryalaya selama ini juga banyak dikunjungi para pejabat, termasuk orang-orang nomor satu di Indonesia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika